Tangible damage assessment akibat banjir rob sebagai model penanggulangan bahaya banjir masa mendatang (studi kasus: kawasan penjaringan, jakarta utara)
View/ Open
Date
2014Author
Hutahaean, Andreas Hasiholan
Sari, Chadefi Novita
Puteri, Nadya Mazaya
Prihantini, Campina Illa
Rifqi, M
Putri, Eka Intan Kumala
Metadata
Show full item recordAbstract
Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara merupakan kawasan yang sering mengalami bencana banjir rob sehingga menyebabkan kerugian langsung (tangible damage assessment) pada sektor rumah tangga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Loss of Earnings, Preventive Expenditure, dan Regresi Linier Berganda. Metode penarikan contoh menggunakan Multistage Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total kerugian yang diterima masyarakat akibat banjir rob tahun 2013 adalah sebesar Rp 100,060,460,120. Total biaya pencegahan yang dikeluarkan masyarakat untuk mengurangi risiko kerugian banjir ialah sebesar Rp 232,409,941,860. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya pencegahan secara signifikan yaitu total kerugian ekonomi, usia, tinggi genangan, jarak sumber banjir, dummy trauma, serta dummy kependudukan. Penjaringan, North Jakarta, an area that is often experienced with tidal flooding, causing direct losses (tangible damage assessment) in the household sector. The method used in this study are Loss of Earnings, Preventive Expenditure, and Multiple Linear Regression. Multistage sampling method used random sampling. The results showed that the total losses of tidal flooding in 2013 was IDR100,060,460,120 per year. The total preventive cost to reduce the risk of flood losses is amounting to IDR232,409,941,860 per year. Siqnificantly affecting factors to preventive cost are total economic losses, age, height of floodwater, distance of flooding’s source, dummy of trauma, dummy residence.
Collections
- PKM - Penelitian [437]