E-milktawa: effervescent modifikasi susu kambing etawa (c. Aegagrus hircus) sebagai tambahan zat gizi bagi ibu hamil
View/ Open
Date
2014Author
Salman, Mukhamad
Hidayat, Taufiq
Susriani
Muppariqoh, Nisa Mi'rajun
Fahmi, Achmad Gus
Purwantiningsih
Metadata
Show full item recordAbstract
Susu kambing merupakan salah satu sumber kalsium beratnya sekitar 129 mg, sedangakan kebutuhan kalsium bagi manusia sekitar 800-1000 mg per hari. Kandungan kalsium pada susu kambing lebih tinggi dibandingkan dengan susu sapi dan ASI. Sementara itu wanita hamil kebutuhan kalsium lebih banya 150 mg per hari dibandingkan dengan wanita normal. Kandungan kalsium ditambahkan dari tepung cangkang rajungan. Kalsium dalam tubuh menunjang pembentukan tulang dan gigi. Jika wanita hamil kekurangan kalsium diambil cadangan kalsium pada tulang sehingga tulang keropos atau osteoporosis. Selain dari susu kambing, kalsium dapat diperoleh dari cangkang rajungan yang memiliki kandungan kalsium 23.78%. cangkang rajungan ini banyak terbuang dan menghasilkan limbah padat yang cukup tinggi. Oleh karena itu, mengolah limbah cangkang rajungan dengan cara mengekstrak kandungan kalsiumnya. Cangkang rajungan ini dijadikan bentuk nanokalsium dengan metode presipitasi. Bentuk sediaan yang digunakan adalah effervescent. Keuntungan effervescent dibanding bentuk sediaan yang lain, yaitu dosis zat aktif yang diberikan aman, mudah digunakan dan stabil secara fisik serta kimia. Penelitian ini bertujuan membuat effervescent dari susu kambing etawa dengan nanokalsium dari cangkang rajungan sebagai tambhan zat gizi bagi ibu hamil. Adanya nanokalsium dari cangkang rajungan dalam effervescent susu kambing untuk mengurangi rasa tidak enak ketika mengonsumsi obat. Penelitiaan dilakukan tiga tahap, tahap pertama pembuatan nanokalsium dengan metode presipitasi dengan cara merefluks tepung cangkang rajungan dengan HCl 1N dan ditambahan NaOH 3N kedalam filtrat serta menetralkan dengan air aquades. Uji kandungan kalsium dengaaan AAS, analisis derajat putih, dan uji pengukuran partikel menggunakan SEM dengan perbesaran 20.000x menunjukkan ukuran partikel berkisar 120-573 nm. Kemudian uji susu kambing skim bubuk sesuai SNI 01-3141-1992 berupa uji bau, warna, kadar air, kadar lemak, kadar abu, dan kadar protein. Tahap kedua, yaitu pembuatan effervescent dengan cara mencampurkan susu kambing skim bubuk dengan metode granulasi basah dengan pelakuan konsentrasi campuran yang berbeda. Kemudian uji kualitas dengan uji laju alir, kompresibilitas, uji organoleptik, dan analisis bioavaiilabilitas effervescent dengan metode mouse oral digunakan sonde lambung. Pengambilan darah ditabung pada botol dan dianalisis dengan AAS,
Collections
- PKM - Penelitian [437]