Baterai ramah lingkungan berbahan dasar mikroalga
View/ Open
Date
2014Author
Gustini, Amelia Salina
Anggraini, Nurlita Putri
Fahane, Ghulampitt
Jihad
Kawaroe, Mujizat
Metadata
Show full item recordAbstract
Baterai salah satu sumber listrik yang penggunaannya semakin meningkat. Tetapi penggunaan baterai ini dapat merusak lingkungan karena limbah yang dihasilkan dari baterai tersebut berbahaya. Baterai terdiri dari empat komponen, yaitu katoda, anoda, jembatan garam dan elektrolit. Pengembangan mikroalga sebagai bahan alternatif terbarukan kinisedang banyak dilakukan, contohnya ekstraksi lipi dari mikroalga sebagai biofuel. Salah satu potensi mikroalga yang masih sedikit diteliti adalah mikroalga sebagai sumber listrik atau penghasil listrik. Tujuan penelitian ini untuk membuat sebuah baterai organik yang berbahan dasar mikroalga. Pembuatan baterai mikroalga ini menggunakan prinsip sel volta, sama dengan pembuatan baterai biasa. Perbedaan mendasar dari baterai mikroalga ini adalah bahan elekrolit yang digunakan pada baterai. Baterai biasa menggunakan kalium, kadmium, merkuri dan natrium. Baterai mikroalga ini mengganti bahan-bahan kimia pada elektrolit baterai biasa dengan pasta mikroalga. Pasta mikroalga merupakan kumpulan mikroalga hasil kultivasi mikroalga yang berbentuk cairan kental. Baterai mikroalga ini akan dibandingkan dengan baterai biasa dan dilihat daya yang dihasilkan. Pembandingan dilakukan dengan uji nyala lampu dan juga pengukuran dengan multimeter. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini yaitu berupa kultivasi dan pengujian voltase baterai. Hasil dari volume total kultivasi yaitu Tetraselmis chuii 6 liter, Tetraselmis sucica 6 liter, Chlorella sp 12 liter dan Nannochloropsis sp 7 liter. Sedangkan pengujian baterai menghasilkan voltase pada masing-masing perlakuan. Pada perlakuan 2 botol film memiliki voltase 1,45 - 1,55 volt, 3 botol film ± 1,58 volt, 4 botol film 2,88 – 3,60 volt, 6 botol film ± 4,12 volt dan 9 botol film ± 5,63 volt.
Collections
- PKM - Penelitian [437]