| dc.description.abstract | Peningkatan konsumsi per kapita dan pertambahan jumlah penduduk menyebabkan permintaan peningkatan permintaan minyak goreng sawit. Dengan pertimbangan nilai nutrisi komponen-komponen aktif yang potensial di dalam minyak sawit, serta mengingat sensitifitas komponen-komponen tersebut, maka perlu diupayakan pemisahan dan pemurnian vitamin dari minyak sawit kasar (CPO) di industri pemurnian minyak goreng sawit. Penelitian ini berutujuan untuk mengetahui parameter kinetika adsorpsi dan desorpsi beta karoten dan alfa tokoferol (vitamin E) yang terdapat dalam minyak sawit kasar dan mengetahui tahanan filtrasi membran karoten dan tokoferol dalam pelarut. Parameter kinetika adsorpsi dan desorpsi ditentukan berdasarkan model Langmuir dan Freundlich, sedangkan tahanan membran ditentukan berdasarkan model tahanan seri membran. Nilai konstanta laju reaksi adsorpsi pada ketiga suhu reaksi (40, 50, 60 ºC) berturut-turut menggunakan atapulgit adalah 1,01 x 10-6; 7,95 x 10-5; dan 8,81 x 10-5[(b%)-1(menit)-1], untuk bentonit 2,81 x 10-5; 5,33 x 10-2; dan 3,36 x 10-2 [(b%)-1(menit)-1], sedangkan untuk arang aktif adalah 3,04 x 10-4; 1,29 x 10-4; dan 6,16 x 10-3 [(b%)-1(menit)-1]. Nilai energi aktivasi pada kondisi tersebut adalah 46,71 kcal/mol untuk atapulgit, 74,28 kcal/mol untuk bentonit, dan 30,04 kcal/mol untuk arang aktif. Nilai konstanta laju desorpsi (kdes) β-karoten oleh pelarut isopropanol yang diperoleh pada masing-masing suhu desorpsi 40ºC, 50ºC dan 60ºC adalah 4,7 x 10-3; 6,2 x 10-3; dan 5,8 x 10-3 (menit)-1, untuk etanol 1,0 x 10-3; 1,6 x 10-3; dan 2,2 x 10-3 (menit)-1, sedangkan untuk heksan 2,2 x 10-3; 2,6 x 10-3; dan 2,3 x 10-3(menit)-1. Energi aktivasi untuk pelarut isopropanol sebesar 22,16 x 10-1 kcal/mol, untuk etanol 81,86 x 10-1 kcal/mol dan untuk heksan 4,91 x 10-1 kcal/mol. Nilai tahanan membran, fouling, dan indeks polarisasi konsentrasi masing-masing sebesar 0,1778; 1,1284; dan 0,1164. | id |
