Analisis efektivitas keberadaan terminal ganda di bogor : terminal laladon - bubulak
View/Open
Date
2013Author
Hupito, Rizki Bagastari
Adiningsih, Hapsari
Yuniawati, Ines Pipit
Tyastika, Mayda
Hapsari, Fithri Tyas
Rindayati, Wiwiek
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas keberadaan Terminal Laladon dan Bubulak berdasarkan preferensi responden yang dikategorikan sebagai pengguna terminal tersebut. Pengguna terminal yang dimaksud meliputi supir angkot, penumpang dan pemangku kebijakan dalam hal ini DLLAJR. Latar belakang dari penelitian ini adalah jarak Terminal Laladon Bubulak yang kurang dari 1 kilometer, terindikasi menjadi penyebab kemacetan di daerah tersebut. Data yang digunakan adalah data cross section yang berasal dari 45 orang responden yang diperoleh melalui teknik wawancara dan penyebaran kuesioner. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah waktu, kenyamanan dan keterjangkauan. Indikator waktu meliputi waktu tempuh dan waktu tunggu. Indikator kenyamanan meliputi kebersihan dan keamanan. Indikator keterjangkauan meliputi kemudahan mendapatkan angkutan umum di masing-masing terminal. Dengan menggunakan metode Skala Likert didapatkan hasil bahwa faktor kenyamanan dan faktor keamanan merupakan faktor utama yang mempengaruhi preferensi responden terhadap pemilihan keberadaan salah satu terminal, baik Terminal Laladon maupun Terminal Bubulak. Skala Likert menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat lebih menginginkan terus diaktifkannya Terminal Bubulak dan dinonaktifkannya Terminal Laladon akibat eksternalitas negatif yang ditimbulkannya. Menurut preferensi responden, Terminal Laladon apabila dinonaktifkan sebaiknya dialihfungsikan menjadi taman kota. Adapun mengenai efektivitas keberadaan dua terminal yang berdekatan, Terminal Bubulak lebih efektif dibandingkan Terminal Laladon. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan efektivitas berdasarkan indikator kenyamanan dan keterjangkauan.
Collections
- PKM - Penelitian [437]