Show simple item record

dc.contributor.advisorBatubara, Irmanida
dc.contributor.authorJulita, Iren
dc.contributor.authorManurung, Saima M P
dc.contributor.authorMiharti, Febrina
dc.contributor.authorSari, Wenny Permata
dc.contributor.authorAnnas, Dicky
dc.date.accessioned2015-02-12T06:17:24Z
dc.date.available2015-02-12T06:17:24Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73999
dc.description.abstractTemulawak (Curcuma xanthorriza) telah banyak digunakan masyarakat Indonesia dan industry, tetapi produk samping temulawak seperti daun, pelepah, dan bunga belum digunakan. Penelitian ini bertujuan menggali potensi produk samping temulawak khususnya minyak atsiri sebagai sumber xantorizol untuk bahan antibakteri. Isolasi minyak atsiri produk samping temulawak dilakukan dengan distilasi air. Minyak atsiri yang diperoleh dianalisis kuantitatif menggunakan GC-MS. Komponen utama minyak atsiri pelepah dan bunga temulawak adalah xantorizol (17.00% pada pelepah, 16.13% pada bunga) dan α-kurkumena (8.96% pada pelepah, 15.12% pada bunga). Komponen utama minyak atsiri daun (kering) temulawak adalah germakrona (18.64%) dan xantorizol (6.32%). Berdasarkan ujiantibakteri dan biofilm diperoleh bahwa minyak atsiri daun kering dan pelepah temulawak merupakan minyak teraktif dilihat dari nilai KHM dan KBM untuk antibakteri dan % inhibisi untuk biofilm. Pasta gigi dibuat dengan zat aktif yang berasal dari minyak atsiri daun kering dan pelepah temulawak. Pasta gigi yang diperoleh juga diuji aktivitas antibakterinya.en
dc.description.sponsorshipDiktien
dc.language.isoid
dc.publisherBogor Agricultural University, Institut Pertanian Bogor
dc.titlePemanfaatan daun kering temulawak sebagai sumber xantorizol untuk bahan antibakterien
dc.typeOtheren


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record