Show simple item record

dc.contributor.advisorSuparno, Ono
dc.contributor.authorTriaji, Rahmat Irkham
dc.contributor.authorMunawar, Lupita Maulida
dc.contributor.authorAlitu, Imam Muharram
dc.contributor.authorD, Muhammad Jiyad Hijran
dc.contributor.authorFarisi, Muhammad Salman Al
dc.date.accessioned2015-02-12T03:43:24Z
dc.date.available2015-02-12T03:43:24Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73995
dc.description.abstractStyrofoam yang dibuat dari kopolimer Stirena, menjadi pilihan bisnis pangan karena mampu mencegah kebocoran dan tetap mempertahankan bentuknya saat dipegang. Selain itu, bahan tersebut juga mampu mempertahankan panas dan dingin tetapi tetap nyaman dipegang. Padalah, Styrofoam memiliki zat berbahaya di dalamnya. Riset terkini membuktikan bahwa styrofoam diragukan keamanannya, salah satunya adalah karena di dalamnya terdapat monomer berbahaya, yaitu Monomer Stirena. Monomer ini berbahaya bagi tubuh manusia. Zat ini dapat bermigrasi ke dalam makanan karena dipengaruhi oleh suhu makanan atau penyimpanan dan proses pengolahannya. Bedasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini ingin mereduksi kadar Monomer Stirena dalam styrofoam, agar dapat diolah kembali menjadi barang yang bermanfaat. Styrofoam yang dicairkan dengan menggunakan minyak atsiri, dan pereduksian zat berbahaya yaitu monomer stirena dengan menggunakan Alfa Pinena minyak atsiri dan Glikosida pada tanaman Saseivieria, lalu styrofoam cair tersebut dapat dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan papan semi sintetik (Styvera). Berdasarkan hasil pengujian FTIR dan GC/MS, terdapat pereduksian Monomer Stirena dari kadar 0,57% pada styrofoam, menjadi 0,02% pada campuran styrofoam dan minyak atsiri kayu putih, dan 0,01% pada komposit styrofoam, minyak atsiri kayu putih, dan serat Sansevieria. Berdasarkan hal tersebut, maka terbukti Alfa Pinena dan Glikosida mampu mereduksi kadar Monomer Stirena pada styrofoam. Berdasarkan uji ketahanan jatuh dengan alat DDI Tester didapatkan hasil bahwa dengan perbandingan rataan kualitas kekuatan papan, yaitu pada rata-rata papan styvera 115 N (ketebalan 10 mm) yang dibandingkan dengan kontrol papan plastik diperoleh 120 N (ketebalan 8 mm). Hal ini menggambarkan bahwa kualitas kekuatan papan Styvera tidak berbeda jauh dengan kualitas kekuatan papan sintetik di pasaran.en
dc.description.sponsorshipDiktien
dc.language.isoid
dc.publisherBogor Agricultural University, Institut Pertanian Bogor
dc.titlePemanfaatan styrofoam cair sehat hasil reduksi monomer stirena dengan alfa pinena minyak atsiri kayu putih dan glikosida sansevieria menjadi papan semi sintetiken
dc.typeOtheren
dc.subject.keywordStyrofoam cairen
dc.subject.keywordMonomer Stirenaen
dc.subject.keywordAlfa Pinenaen
dc.subject.keywordGlikosidaen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record