Pentingnya gizi, imunisasi, dan stimulasi 1000 hari pertama kehidupan untuk kesehatan, kecerdasan multiple, serta mengurangi angka gizi kurang pada balita di desa barugbug, jatisari, karawang
View/ Open
Date
2014Author
Loka, Aurora Puspita
Dewi, Cintya Pramana
Sari, Desy Arum
Lutfianasari, Rafika
Mudjajanto, Eddy Setyo
Metadata
Show full item recordAbstract
Permasalahan gizi dan kesehatan merupakan permasalahan yang masih menjadi fenomena gunung es di Indonesia. Dapat dilihat di kota-kota besar seperti Jakarta yang masih memiliki permasalahan kesehatan yang cukup banyak. Permasalahan gizi di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Permasalahan gizi dan kesehatan ini akan berpengaruh terhadap kesehatan bayi dan balita. Program pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan masyarakat mengenai pentingnya gizi, imunisasi, dan stimulasi pada 1000 hari pertama kehidupan, mengurangi angka gizi kurang pada balita, dan terpenuhinya sarana dan prasarana kesehatan di Desa Barugbug. Program pengabdian masyarakat yang dilakukan akan diarahkan pada pentingnya gizi, imunisasi, dan stimulasi pada 1000 hari pertama kehidupan untuk kesehatan, kecerdasan multiple serta mengurangi angka gizi kurang pada balita di RT 01 RW 05 Desa Barugbug, Kecamatan Jatisari, Karawang, Jawa Barat. Kegiatan ini dilakukan selama 5 bulan. Rangkaian kegiatan yang dilakukan pada program ini meliputi penyuluhan, posyandu keliling, KPSP (Kuisioner Pra Skrining Perkembangan), konsultasi gizi, praktik langsung stimulasi anak, advokasi, serta TOT (Training Of Trainer). Hasil dari pelaksanaan program ini yaitu peningkatan pengetahuan masyarakat yang dapat diukur dengan hasil pretest dan posttest, berkurangnya angka gizi kurang pada balita yang dapat diukur dengan melakukan posyandu keliling dan pemantauan status gizi, peningkatan kecerdasan multiple anak dengan dilakukannya KPSP (Kuisioner Pra Skrining Perkembangan) dan parktik langsung menstimulasi anak, peningkatan derajat kesehatan melalui konsultasi gizi, pengusahaan terpenuhinya sarana dan prasarana kesehatan melalui advokasi yang ditujukan kepada Bupati Karawang, serta dilakukannya TOT (Training Of Trainer) kepada staf puskesmas, bidan desa, serta kader desa untuk keberlanjutan program kami.