"Gurza furnace": kiln pengarangan tempurung kelapa sebagai solusi inovatif home industry di cihideung udik, bogor

View/ Open
Date
2014Author
S, Febri Aditya Pratama A G
Andanu, Dhikotama
Putranto, Haga
Aziz, Alif
Fitriatunnisa, Fatkhiaf
Hasbullah, Rokhani
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu komoditi pertanian yang sangat penting di Indonesia adalah kelapa. Indonesia sendiri merupakan negara tropis penghasil buah kelapa yang cukup besar di dunia. Produksi buah kelapa Indonesia rata-rata 15,5 milyar butir/tahun atau setara dengan 3,02 juta ton kopra, 3,75 juta ton air, 0,75 juta ton arang tempurung, 1,8 juta ton serat sabut, dan 3,3 juta ton debu sabut (Agustian et al., 2003; Allorerung dan Lay, 1998; Anonim, 2000; Nur et al., 2003; APCC, 2003). Industri mengenai pengolahan limbah arang tempurung kelapa juga mulai terus berkembang seiring meningkatnya permintaan dari industri. Pengembangan industri arang tempurung kelapa ini menghasilkan limbah berupa asap yang berdampak buruk bagi lingkungan. Tujuan dari PKM ini adalah merancang dan membuat suatu kiln yang mampu menghasilkan arang sekaligus menangkap asap yang dihasilkan selama proses pirolisis tanpa menurunkan laju produksi dan rendemen dari arang. Kiln yang dirancang memiliki kapasitas hingga 80 kg. Dari 60 kg pengujian kiln yang dibuat memiliki rendemen rata-rata 41.28% meningkat signifikan dari alat (drum) yang digunakan sebelumnya oleh mitra sebesar 28%. Kiln mampu mengkonversi asap 6.2 L dengan waktu kerja 9.5 jam.