View Item 
      •   IPB Repository
      • Student Papers
      • Program Kreativitas Mahasiswa
      • PKM - Pengabdian kepada Masyarakat
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Student Papers
      • Program Kreativitas Mahasiswa
      • PKM - Pengabdian kepada Masyarakat
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Hortoterapi: aplikasi terapi hortikulturabagi penyandang tunagrahita di sekolah luar biasa (slb) sejahtera gunung batu, kabupaten bogor

      Thumbnail
      View/Open
      Full text (796.8Kb)
      Date
      2012
      Author
      Baqiyah, Himyatul
      P, Wulan Aprilyani Dwi
      Firdausi, Amalia Putri
      Fauziyyah, Muhjah
      P, Anindhytia Trioktaviani
      Hastuti, Dwi
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Tunagrahita atau retardasi mental merupakan sebuah kondisi manusia sebelum 18 tahun yang ditandai dengan rendahnya kecerdasan (nilai IQ<70), sulit untuk menyesuaikan diri, susah berkembang dan memiliki keterampilan adaptif yang rendah terhadap lingkungan sekitar (Santrock, 2008). Minimnya jumlah Sekolah Luar Biasa (SLB), masih mahalnya biaya terapi, minimnya inovasi terapi, dan tidak siapnya infrastruktur sekolah umum untuk menerima murid penyandang retardasi metal menjadi kendala (Ray, 2011). Hal ini tergambar di Sekolah Luar Biasa Sejahtera, Gunung Batu Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan hasil survey, siswa di SLB Sejahtera terdapat berbagai macam penderita retardasi mental, seperti penderita tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, down syndrome, dan autis dengan jumlah siswa sebanyak 50 siswa laki-laki dan 60 orang. SLB Sejahtera jarang mendapat bantuan dari pemerintah Bogor oleh karena itu fasilitas masih kurang menunjang dan kurikulum yang digunakan masih standar. Hortoterapi merupakan aplikasi terapi hortikultura dengan memberikan terapi psikologis dan melatih aspek kognitif. Hortoterapi memanfaatkan potensi tanaman dalam menciptakan ketenangan dan interaksi positif bagi tunagrahita. Penggunaan tanaman sebagai media terapi berpengaruh pada aspek psikologis, sosial, dan fisik anak. Selain itu, penggunaan tanaman dapat mengurangi biaya operasional terapi dan tidak memberikan respon aktif langsung. Metode yang digunakan berupa komunikasi dua arah yang terdiri atas perkenalan, PETA (Pengenalan Tanaman), So Enjoy (Soil Enjoy), Planting Day (Hari Menanam), Tanamanku Sayang, Look Around Us, Festival Buah dan Bunga, Hortotherapy Expo, dan Evaluasi. Rangkaian hortoterapi diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kognitif (intelektual), emosional, dan psikologis. Selnjutnya hortoterapi dapat direkomendasikan sebagai alternative terapi yang dimsukkan dalam kurikulum di SLB Sejahtera.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/73659
      Collections
      • PKM - Pengabdian kepada Masyarakat [251]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository