dc.description.abstract | Sektor perkebunan di Indonesia menyumbang devisa negara yang cukup besar dari komoditas kelapa sawit. Namun, sektor perkebunan ini rawan dengan potensi konflik. Selain konflik perebutan lahan juga terdapat potensi konflik pada program kemitraan. Salah satu potensi konflik perkebunan terjadi dalam pola kemitraan Perkebunan Inti Rakyat, yang melibatkan tiga stakeholder yaitu masyarakat (petani), swasta (perusahaan perkebunan sawit) dan pemerintah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sikap masyarakat pada kemitraan Perkebunan Inti Rakyat, mengetahui potensi konflik petani plasma dalam kemitraan Perkebunan Inti Rakyat dan mengetahui hubungan antara sikap dan potensi konflik pada kemitraan Perkebunan Inti Rakyat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang didukung dengan data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Desa Sukadamai memiliki pengetahuan yang kurang tepat, merasakan kemitraan kurang sinergis tetapi masih memiliki keinginan bekerjasama yang tinggi. Selain itu, masyarakat pernah melakukan aksi protes, demonstrasi hingga penyegelan yang mungkin dapat meningkatkan potensi konflik. | en |