Gerakan wajib belajar sembilan tahun melalui tabungan dan kredit pendidikan pada microfinance mini bank berbasis socio-entrepreneurship

View/ Open
Date
2014Author
Trunajaya, Ilza Putra
Fazri, Muhammad
Fauziah, Fatimah Zachra
Wibowo, Bramastyo Agung
Marina, Mira
Firdaus, Muhammad
Metadata
Show full item recordAbstract
Biaya pendidikan selalu meningkat sekitar 20 persen melebihi inflasi menyebabkan sebagian besar masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan tidak memiliki biaya sekolah anak dan terancam putus sekolah. Pendirian lembaga keuangan informal mikro dapat menjadi prospek menguntungkan untuk mengembangkan socio-interpreneurship. Potensi usaha dari kegiatan usaha ini cukup besar. Hal tersebut dikarenakan tingginya jumlah masyarakat yang membutuhkan sistem baru yang meringankan mereka dalam membiayai pendidikan anak. Segmen dari jasa keuangan mikro ini ditujukan pada masyarakat dengan kemampuan ekonomi menengah ke bawah di kawasan Dramaga Bogor. Target dari kegiatan usaha ini adalah orang tua wanita atau ibu-ibu yang memiliki putra/putri yang berada dalam usia pendidikan maksimal SMP atau sederajat Produk dari kegiatan usaha ini berupa jasa keuangan mikro yang memberikan kredit dan tabungan bagi nasabah dalam mencukupi kebutuhan nasabah di bidang pendidikan. Harga yang ditentukan dalam pemasaran jasa keuangan mikro ini adalah harga dari jasa yang digunakan nasabah ditambah sepuluh sampai dua puluh persen jasa yang digunakan sebagai return of investment dari pemberian jasa promosi usaha dilakukan melalui sosialisasi dan penyebaran pamflet serta brosur. Total biaya yang dibutuhkan untuk membangun usaha jasa ini sebanyak 10.750.000 rupiah. Kegiatan usaha dijalankan dalam waktu 4 bulan bahkan berpotensi untuk dijalankan secara berkelanjutan.
Collections
- PKM - Kewirausahaan [439]