Pertumbuhan Bibit Panili pada Beberapa Komposisi Media Tanam dan Frekuensi Aplikasi Pupuk Daun
Abstract
Panili (Vanilla planifolia Andrews) secara umum diperbanyak dengan cara vegetatif menggunakan setek. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan komposisi media tanam dan frekuensi aplikasi pupuk daun terhadap pertumbuhan vegetatif setek panili. Percobaan lapang dilaksanakan di kebun Sindang Barang, Bogor, Jawa Barat. Analisis media tanam dilakukan di Laboratorium tanah dan Sumber Daya Lahan. Analisis kandungan klorofil, hara jaringan, ketebalan daun, dan kerapatan stomata dilakukan di Laboratorium Molecular Marker and Spectrophotometry UV-VIS, Micro Technique pada bulan September sampai Desember 2013. Rancangan percobaan yang digunakan disusun berdasarkan Rancangan Petak Terpisah faktorial 2 faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama pada percobaan adalah frekuensi aplikasi pupuk daun dengan 2 taraf sebagai petak utama yaitu 3 hari sekali dan 6 hari sekali. Faktor ke-2 adalah kombinasi media tanam dengan 4 taraf sebagai anak petak yaitu tanah : pupuk kandang : arang sekam berdasarkan volume (2:1:1, 2:2:1, dan 2:1:2) dan media tanam tanpa kombinasi yaitu tanah. Parameter yang diamati adalah pertumbuhan yang meliputi persentase setek hidup, panjang tunas, jumlah ruas, panjang ruas, diameter ruas, jumlah daun, luas daun, ketebalan daun, jumlah akar, panjang akar, volume akar, bobot basah, dan bobot kering. Respon fisiologi meliputi kehijauan daun, kerapatan stomata, kandungan klorofil, dan kadar hara jaringan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi media tanam berupa campuran tanah, pupuk kandang, dan arang sekam merupakan komposisi media tanam yang secara umum menghasilkan pertumbuhan bibit panili tertinggi pada parameter pengamatan jika dibandingkan dengan media tanam tanah. Aplikasi pupuk daun 3 hari sekali dengan konsentrasi 1 g L-1 dan dosis 10 ml per tanaman merupakan frekuensi aplikasi pupuk daun yang secara umum menghasilkan pertumbuhan bibit panili tertinggi, kecuali pada parameter jumlah akar dan panjang akar. Bibit panili dengan aplikasi pupuk daun 3 hari sekali, siap ditanam dilahan (5-7 ruas) tercapai pada umur 6 sampai 8 minggu setelah perlakuan (MSP). Terdapat interaksi antara komposisi media tanam dan frekuensi aplikasi pupuk daun pada parameter jumlah daun pada 4 MSP.
Collections
- MT - Agriculture [3859]