Bakso tutut: sumber protein baru penggemar bakso
View/ Open
Date
2013Author
Tanjung, Irfan Setia
Prastiwi, Dini Aulia
ATD, Nurmaghfiroh
Wulandari, Ratna
Kurniawan, Eka Razak
Nurjanah
Metadata
Show full item recordAbstract
Sumber daya perikanan Indonesia sangat melimpah. Mulai dari ikan, moluska, crustacea, dan tumbuhan air. Salah satu diantaranya adalah keong sawah (tutut) yang jarang dilirik orang sebagai bahan pangan. Hewan yang masih dipandang sebelah mata oleh sebagian orang ini ternyata layak dijadikan alternatif pangan sumber protein karena kandungan proteinnya yang cukup tinggi dan terjangkau secara ekonomi dibandingkan sumber protein hewani lainnya. Keong ini memiliki kandungan protein 11,8 gram setiap 100 gram daging atau 31,89% Angka Kecukupan Gizi. Hal ini yang membuat keong sawah menjadi makanan alternatif kesehatan. Selain itu keong juga kaya kandungan essential fatty acids seperti linoleic acids dan linolenic acids. Salah satu cara untuk memenfaatkan tutut adalah dengan menambahkannya kedalam makanan seperti bakso. Untuk itu diperlukan cara pemasaran produk bakso tutut sebagai produk baru di masyarakat. Produk bakso tutut disini adalah bakso yang bahan bakunya daging ikan lele dengan penambahan daging tutut. Tujuan dari program ini antara lain meningkatkan nilai guna dan nilai ekonomis tutut, menyediakan dan memperkenalkan produk inovasi dari tutut sebagai tambahan bahan baku bakso, dan menciptakan peluang usaha bagi mahasiswa di Institut Pertanian Bogor. Diharapkan juga dapat membangun jiwa wirausaha bagi mahasiswa, sehingga dapat melihat peluang dan memanfaatkannya menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis.
Collections
- PKM - Kewirausahaan [439]