View Item 
      •   IPB Repository
      • Student Papers
      • Program Kreativitas Mahasiswa
      • PKM - Penerapan Teknologi
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Student Papers
      • Program Kreativitas Mahasiswa
      • PKM - Penerapan Teknologi
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Implementasi teknologi untuk evaluasi tingkat kematangan buah alpukat (persea americana) dengan metode non-destruktif menggunakan sensor ultrasonik dan inferensi fuzzy pada asosiasi eksportir buah di BANDUNG

      Thumbnail
      View/Open
      laporanAkhir_F14100021_.pdf (551.4Kb)
      Date
      2013
      Author
      Rauf I, M. Naufal
      Fatikhunnada, Alvin
      Mujahid, M. Salman
      Prabawati, Rosari
      Sugihakim, Ryan
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Pemutuan merupakan salah satu kegiatan dari penanganan pascapanen yang penting. Salah satu indikator dalam kegiatan pemutuan adalah kematangan buah. Pada buah alpukat, kematangan biasanya dicapai dengan pengeraman selama tujuh hari setelah panen dengan cara memasukkan buah ke dalam karung goni. Namun, sering kali tingkat kematangan alpukat tidak seragam. Hal ini menyebabkan pemutuan menjadi tidak akurat yang berujung pada tingkat reject terhadap produk tinggi. Pemasaran dan distribusi produk akan mudah dikelola jika kematangan buah dapat diprediksi. Kematangan buah diukur dengan hubungan besar amplitudo gelombang dengan waktu yang diubah menjadi nilai Zero Moment. Alpukat yang diuji dibiarkan di atas meja dan diukur setiap harinya sampai seluruh buah mencapai tingkat kematangan yang diinginkan. Transmitter digunakan untuk menembak gelombang ultrasonik dan receiver sebagai penerima hasil rambatan gelombang ultrasonik yang melewati buah alpukat pada satu set transduser. Percobaan dilakukan juga untuk menganalisis besar gelombang dan frekuensi yang efektif dalam mengetahui tingkat kematangan pada buah alpukat. Data hasil percobaan menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kematangan buah semakin tinggi nilai Zero Moment-nya. Namun tidak terdapat korelasi antara hari ke-n sebelum matang dengan nilai Zero Moment, sehingga hari ke-n sebelum matang buah tidak dapat diprediksi. Hal ini disebabkan oleh keragaman buah sampel yang tidak seragam.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/72928
      Collections
      • PKM - Penerapan Teknologi [54]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository