Show simple item record

dc.contributor.advisorSaharjo, Bambang Hero
dc.contributor.advisorPutra, Erianto Indra
dc.contributor.authorMardiani, Desi
dc.date.accessioned2014-12-29T03:55:12Z
dc.date.available2014-12-29T03:55:12Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/72607
dc.description.abstractKebakaran hutan dan lahan di Provinsi Aceh dari tahun ke tahun semakin meluas dan bertambah. Meskipun pada beberapa tahun sempat terjadi penurunan, pada tahun 2012 di Provinsi Aceh terjadi peningkatan jumlah kebakaran yang paling tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara curah hujan dengan titik panas (hotspot) di Provinsi Aceh terkait dengan terjadinya kebakaran hutan di Provinsi Aceh dan mengetahui wilayah yang paling parah dilanda kebakaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa musim kemarau di Provinsi Aceh terjadi pada bulan Mei sampai Oktober dengan puncak musim kemarau pada bulan Juni. Peningkatan jumlah hotspot ini mengikuti pola curah hujan yang rendah. Keadaan ini menjelaskan bahwa peningkatan dan penurunan jumlah hotspot di Provinsi Aceh berkaitan dengan penurunan dan peningkatan curah hujan di Provinsi Aceh. Penelitian ini menunjukkan bahwa daerah di Provinsi Aceh yang mengalami kebakaran hutan terparah pada periode 2008-2013 dengan jumlah hotspot tertinggi terdeteksi pada Kabupaten Aceh Barat (969 hotspot), Kabupaten Naganraya (840 hotspot), dan Kabupaten Aceh Singkil (687 hotspot).en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcForest Conservationen
dc.subject.ddcCarbon stocken
dc.subject.ddc2014en
dc.subject.ddcDepok-Jawa Baraten
dc.titleHubungan Curah Hujan dan Titik Panas (Hotspot) dalam Kaitannya dengan Terjadinya Kebakaran di Provinsi Acehen
dc.subject.keywordCurah hujanen
dc.subject.keywordhotspoten
dc.subject.keywordkebakaran hutanen
dc.subject.keywordProvinsi Acehen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record