Kajian Abnormalitas Primer Spermatozoa pada Beberapa Bangsa Sapi dengan Umur Berbeda Menggunakan Pewarnaan Carbolfuchsin (Williams).
View/ Open
Date
2014Author
Hafsari, Nurul
Arifiantini, R Iis
Noordin, Muchidin
Metadata
Show full item recordAbstract
Morfologi spermatozoa yang abnormal telah lama diketahui berhubungan erat dengan peningkatan umur dan sterilitas. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari morfologi spermatozoa di Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang dari berbagai bangsa dan umur yang berbeda menggunakan pewarnaan carbolfuchsin (Williams). Sebanyak 24 ekor sapi milik BIB Lembang digunakan dalam penelitian ini. Sapi dikelompokkan menjadi dua kelompok, sapi berumur 3-5 tahun dan 7-11 tahun ayng terdiri dari sapi Ongole, Frisien Holstein (FH), Simental, dan Limosin. Semen dikoleksi menggunakan vagina buatan dan dievaluasi secara makroskopis dan mikroskopis. Untuk pengujian morfologi semen dibuat preparat ulas dari semen segar dan dikeringudarakan kemudian diwarnai dengan pewarnaan carbolfuchsin. Pengujian abnormalitas spermatozoa dilakukan dari total 500 sel spermatozoa. Hasil penelitian menunjukkan abnormalitas spermatozoa sapi Limosin lebih tinggi (2.8%), dibandingkan sapi Simmental (1.83%), FH (1.77%), dan Ongole (1.5%). Jumlah abnormalitas tidak dipengaruhi oleh umur. Jumlah abnormalitas pada sapi berumur 3-5 tahun dan sapi berumur 7-11 tahun adalah (0.35%) dan (0.34%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa semen sapi yang digunakan dalam penelitian memiliki kualitas yang baik berdasarkan hasil evaluasi karena jumlah abnormalitas pada semua breed menunjukkan hasil <20%.