dc.description.abstract | Produksi embrio secara in vitro merupakan salah satu aplikasi bioteknologi reproduksi yang dapat meningkatkan populasi, produktifitas, dan mutu ternak sapi di Indonesia. Penerapan metode ini digunakan untuk memanfaatan ovarium sebagai sumber oosit di rumah potong hewan, sehingga menjadi suatu produk yang sangat berharga berupa embrio. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bangsa sapi yang mempunyai kemampuan perkembangan lebih baik dan mengetahui pengaruh musim terhadap produksi embrio secara fertilisasi in vitro. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa semen sapi brahman memiliki kemampuan lebih baik dibandingkan sapi simmental dalam produksi embrio secara in vitro, tingkat pembelahan embrio, pembentukan blastosit hari ke-6, 7, 8, dan 9, serta total blastosis yang memiliki perbedaan nyata (P<0.05). Menggunakan semen sapi brahman yang memiliki kemampuan lebih baik, kemudian fertilisasi secara in vitro dilakukan pada dua musim yang berbeda yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa musim kemarau lebih baik digunakan sebagai waktu fertilisasi secara in vitro dibandingkan musim penghujan pada sapi brahman yang memiliki perbedaan nyata (P<0.05). | en |