Pengamatan Morfologi Spermatozoa pada Beberapa Bangsa Babi Menggunakan Pewarnaan Eosin-Nigrosin dan Carbolfuchsin
Abstract
Morfologi spermatozoa merupakan salah satu parameter penting dalam menentukan kualitas semen. Abnormalitas spermatozoa yang tinggi dapat memengaruhi fertilitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan morfologi spermatozoa pada beberapa bangsa babi dengan teknik pewarnaan eosin-nigrosin dan carbolfuchsin, serta melihat abnormalitas primer (kepala) menggunakan pewarnaan carbolfuchsin dan abnormalitas sekunder (ekor) dengan preparat natif (formol-saline). Hasil penelitian menunjukkan morfologi spermatozoa babi yang diuji sangat baik dengan jumlah abnormalitas spermatozoa hanya 8.80±4.40%. Abnormalitas spermatozoa primer (2.97±0.34%) lebih tinggi (p<0.05) dibandingkan abnormalitas spermatozoa sekunder (2.23±0.57%). Abnormalitas primer tertinggi terdapat pada bangsa Backshire sebanyak 4.1% dan terendah pada bangsa Pietrain 1.8%. Abnormalitas sekunder tertinggi terdapat pada bangsa Backshire sebanyak 4.7% dan terendah pada bangsa Landrace hanya 0.8%. Hasil uji independent T-test menunjukkan morfologi spermatozoa babi dengan pewarna eosin-nigrosin tidak berbeda dengan pewarnaan carbolfuchsin (p>0.05).