dc.description.abstract | Penyajian patung-patung menggunakan berbagai elemen desain secara fisik, dengan menggabungkan antara seni dan lanskap. Salah satu elemen tersebut dapat berupa Taman Kota yang juga berfungsi sebagai sarana sosial dan rekreasi bagi masyarakat. Taman Monas merupakan salah satu Taman Kota yang menampilkan berbagai patung di sekitar lanskapnya. Kondisi saat ini, menunjukan kondisi yang buruk pada patung-patung yang disajikan, hal ini selaras dengan buruknya apresiasi masyarakat terhadap patung-patung tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis keberadaan dan aktifitas di Taman Monas, menyusun konsep, dan merancang Taman Patung pada Taman Monas. Selain itu, penelitian ini menggunakan metode deskripsi secara kuantitatif dan kualitatif. Metode yang dilakukan, menghasilkan konsep dasar berupa era kependudukan Jepang yang terjadi pada tahun 1942 sampai tahun 1945, dengan konsep desain berupa “bambu runcing”. Penelitian ini menghasilkan siteplan yang dilengkapi dengan ilustrasi 3D yang diperjelas dengan gambar detil. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam bidang Arsitektur Lanskap, menjadi bahan masukan bagi pengelola Taman Monas sebagai area display patung, serta sebagai bahan referensi Taman Patung bagi kota-kota lain di Indonesia. | en |