Pemanfaatan pegagan sebagai tanaman penutup tanah dengan sistem intercropping pada pertanaman cabai di desa cikarawang
Abstract
Penggunaan mulsa plastik untuk budidaya cabai meningkatkan biaya produksi dan kurang 1memberi manfaat bagi kelestarian lingkungan. Penggunaan mulsa organik atau tanaman penutup tanah memberikan harapan untuk mengatasi masalah tersebut. Kegiatan pemberdayaan masyarakat diharapkan dapat menerapkan inovasi budidaya cabe dengan mulsa organik atau menggunakan penutup tanah pegagan. Kegiatan dilakukan di Desa Cikarawang dengan metode penyuluhan, pelatihan dan kaji tindak. Seluruh kegiatan telah dilakukan meskipun tidak sesuai dengan waktu yang direncanakan. Kendala dalam pelaksanaan adalah kemarau panjang dengan suhu sangat tinggi, menyebabkan pertumbuhan cabai maupun pegagan sangat lambat serta memicu munculnya penyakit keriting. Kondisi ini mengakibatkan tingkat kematian cabai mencapai lebih dari 50 % populasi. Kendala lainnya adalah tingkat partisipasi petani rendah sehingga diperlukan pembinaan yang berkelanjutan.