Show simple item record

dc.contributor.authorWibawan, I Wayan Teguh
dc.contributor.authorN Natih, Ketut Karuni
dc.date.accessioned2014-12-17T04:07:52Z
dc.date.available2014-12-17T04:07:52Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71837
dc.description.abstractVirus AI dapat dipetakan ke dalam 3 kelompok yakni: 1) Legok, 2) Subang-Konawe dan 3) Sukabumi. Secara komersial telah dibuat vaksin bi- atau polivalen yang mengandung virus AI H5N1 strain 2004-2009. Penelitian ini bertujuan untuk membuat vaksin bayangan cermin terhadap 3 jenis antigen H5 dalam PV-3 (PT. Medion Bandung) menggunakan prinsip antibodi-anti idiotipe, karakterisasinya dan efikasinya. Untuk tujuan tersebut maka marmot disuntik 2 kali (priming dan booster yang dilakukan 1 minggu setelah penyuntikan pertama) dengan vaksin komesial PV-3 yang mengandung 3 strain virus termaksud. Antibodi marmot (Ab1) 0.2 ml (2.4 mg protein/ml) yang mengandung anibodi spesifik terhadap 3 strain virus AI H5N1 2004-2009 tersebut disuntikkan (2X) ke kelinci secara intra vena dengan interval penyuntikan 1 minggu. Antibodi kelinci (Ab2) adalah bayangan cermin epitop antigen virus yang terkandung dalam PV-3. Ab2 ini selanjutnya digunakan untuk menginduksi antibodi spesifik pada ayam, yang memiliki daya netralisasi terhadap virus AI H5N1 strain Legok 2004 dan strain Sukabumi 2009 pada uji hambat aglutinasi (HI test). Antigen tiruan (antibodi-antiidiotipe) yang dibuat dalam penelitian ini memiliki antigenisitas yang nyata lebih rendah dibandingkan dengan virus aslinya, khususnya virus AI strain Legok 2004 (29-10), meskipun masih mampu menimbulkan antibodi spesifik pada level protektif (23). Antigen tiruan ini mampu merangsang respon imun spesifik terhadap variasi antigen H5 dan peningkatan antigenisitas bisa diusahakan dengan melibatkan teknologi adjuvan dan imunostimulan dalam preparasi vaksinnya.en
dc.description.abstractAvian Influenza (AI) H5N1 virus based on immuno-cartography could be devided into 3 groups, i.e. 1) Legok, 2) Subang-Konawe dan 3) Sukabumi. Commercially, bi- or trivalent AI H5N1 vaccines are available in the market, using seed vaccine of year 2004- 2009. The main aim of this research is to prepare the artificial polyvalent antigen of H5 using antibody-anti-idiotype, it’s characters and eficcacy. For these, guinea pigs were vaccinated 2x, using AI H5N1 polyvalent vaccine (PV3, PT. Medion). In amount of 0.2 ml (2.4 mg protein/ml purified antibody of guinea pig) were then injected (2x, iv) to rabbits with 1 week interval of injection. Specific antibody of rabbit was an artificial antigen of polyvalent H5, and used to induce antibody in chicken which has neutralization activities to AI virus H5N1 of Legok 2004 and Sukabumi 2009. This artificial antigen is still has the ability to induce antibody in the protective level but expressed lower antigenicity (23) compared to it’s natural virus antigens , especially for Legok strain (29-10) using haemmagglutination inhibition test. The antigenicity of vaccine preparation might be enhanced using immunostimulant in the adjuvant preparation.en
dc.language.isoid
dc.publisherbogor agricultural university
dc.titlePreparasi dan aplikasi vaksin polivalen avian Influenza h5n1 pada unggas menggunakan prinsip Antibodi-anti-idiotipe: efikasi vaksin terhadap Berbagai strain virus ai h5n1 indonesiaen
dc.title.alternativeProsiding Seminar Hasil - Hasil Penelitian IPB 2010en
dc.typeArticleen
dc.subject.keywordVirus AIen
dc.subject.keywordantigen H5en
dc.subject.keywordvaksinen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record