Campuran pulp tandan kosong kelapa sawit dan selulosa mikrobial nata de cassava dalam pembuatan kertas
Date
2014Author
Syamsu, Khaswar
Haditjaroko, Liesbetini
Pradikta, Gamma Irca
Roliadi, Han
Metadata
Show full item recordAbstract
Nowadays, forest-extracted wood cellulose still predominantly serves as raw material for pulp and paper manufacture in Indonesia. Consequently, the deforestation rate has alarmingly increased. The purpose of this research is to study the use of mixed microbial cellulose pulp from nata de cassava and pulp from empty oil palm fruit bunch (EOPFB) for paper manufacture. In this research, pulp of nata de cassava’s microbial cellulose was mixed with EOPFB pulp at various proportions. Additives (i.e. 2% alum, 2.5% tapioca starch, and 5% kaolin) were added to such mixture. Sheet forming without additives was made as a control. Addition of microbial cellulose tends to increase the physical and strength properties of paper and decrease the capability to absorb water significantly. The mixture of pulp of empty oil palm fruit bunch and microbial cellulose from nata de cassava has a potency to substitute wood pulp for paper manufacture. Saat ini, selulosa yang berasal dari kayu alam masih mendominasi bahan baku untuk pembuatan pulp dan kertas di Indonesia. Akibatnya, laju deforestasi dikhawatirkan akan terus meningkat. Penelitian ini bertujuan mengkaji penggunaan pulp tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dan pulp mikrobial dari nata de cassava dalam pembuatan kertas. Pada penelitian ini, pulp selulosa mikrobial dari nata de cassava dicampur dengan pulp TKKS pada berbagai komposisi untuk diproses menjadi kertas. Aditif (tawas 2%, tepung tapioka 2,5% dan 5% kaolin) ditambahkan ke dalam campuran tersebut. Lembaran kertas tanpa aditif dibuat sebagai kontrol. Penambahan pulp selulosa mikrobial memiliki kecenderungan untuk meningkatkan kekuatan fisik pada kertas dan mengurangi kemampuan daya serap air secara signifikan. Penambahan aditif dapat meningkatkan gramatur, indeks tarik dan ketahanan lipat serta dapat menurunkan kemampuan daya serap air kertas. Campuran pulp tandan kosong kelapa sawit dan pulp selulosa mikrobial berpotensi menggantikan pulp kayu dalam pembuatan kertas.