Kelayakan Usaha Pengelolaan Areal Tanaman Kehidupan pada Hutan Tanaman Industri di Provinsi Riau
View/Open
Date
2014Author
Ihwanudin, Awang
Sundawati, Leti
Nurrochmat, Dodik R.
Metadata
Show full item recordAbstract
Salah satu penyebab tidak tercapainya pengelolaan hutan produksi lestari pada hutan tanaman adalah adanya konflik sosial dalam pemanfaatan sumber daya hutan. Upaya yang dilakukan pemerintah untuk mencegah terjadinya konflik sosial, sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan diantaranya melalui skema kebijakan Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat (PHBM) dan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (Collaborative Forest Management/CFM). Salah satu bentuk CFM yang dilaksanakan di hutan tanaman industri adalah pengelolaan tanaman kehidupan melalui kemitraan antara pemegang izin dengan masyarakat di sekitar areal hutan. Penelitian ini bertujuan menganalisis kelayakan dan menghitung manfaat pengelolaan areal tanaman kehidupan di hutan tanaman industri. Penelitian dilaksanakan pada areal PT. Mitra Kembang Selaras di Desa Seko Lubuk Tigo, Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, yang telah mengembangkan sawit sebagai tanaman kehidupan. Penelitian ini menghitung NPV, BCR, dan IRR dari tiga jenis tanaman kehidupan yaitu sawit, karet, dan akasia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan tanaman kehidupan dengan jenis sawit lebih layak diusahakan dibandingkan dengan jenis karet dan akasia, namun dana bagi hasil untuk masyarakat dari tanaman karet lebih besar dibandingkan dengan tanaman sawit dan akasia. Regulasi pemerintah saat ini tidak memperbolehkan pengusahaan sawit dilakukan dalam kawasan hutan, sehingga untuk pengelolaan tanaman kehidupan selanjutnya jenis karet lebih direkomendasikan.
Collections
- MT - Forestry [1445]