dc.description.abstract | Penelitian ini menganalisis sektor ekonomi yang berbasis pada sumber daya alam di Provinsi Jawa Barat khususnya pada bidang pertanian dan perikanan. Adapun tujuannya adalah: (1) menganalisis keragaman sektor-sektor tersebut di Provinsi Jawa Barat selama periode 2001 – 2011, (2) mengidentifikasi dan menjelaskan bagaimana ketidakstabilan dari sektor-sektor yang berbasis sumber daya alam tersebut dalam jangka panjang, (3) menganalisis pola hubungan antara ketidakstabilan kedua sektor tersebut dengan variabel-variabel input maupun output, dan (4) menganalisis kebijakan ekonomi yang paling optimal bagi kedua sektor tersebut di Provinsi Jawa Barat. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan: Data Envelopment Analysis (DEA), Coppock Instability Index (CII), analisis korelasi, dan metode Context, Input, Process and Product (CIPP) Model. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) pada sektor pertanian, selama periode 2001 – 2011 menunjukkan kinerja ke arah yang lebih baik. Sedangkan, pada sektor perikanan cenderung berfluktuasi. Selanjutnya pada kinerja output pertanian memiliki potensi perbaikan sebesar 8,75% dari kondisi eksisting. Sedangkan pada kinerja output perikanan memiliki potensi perbaikan lebih besar yaitu sebesar 9,5%, (2) interaksi antara indeks ketidakstabilan dengan input dan output (tenaga kerja, luas lahan, jumlah armada, NTP dan NTN) menunjukkan adanya dinamika kebijakan terhadap input, output dan tingkat kesejahteraan pada sektor pertanian dan perikanan, (3) pada sektor pertanian, tingkat kesejahteraan petani (NTP) dan jumlah produksi pertanian berkorelasi positif terhadap indek ketidakstabilan CII. Ini mengindikasikan, ada kecenderungan semakin tinggi kesejahteraan petani (NTP) dan jumlah produksi pertanian semakin meningkatkan indeks ketidakstabilan CII (tidak stabil). Sedangkan, pada sektor perikanan tingkat kesejahteraan nelayan (NTN), jumlah produksi perikanan, dan jumlah nelayan berkorelasi negatif terhadap indeks ketidakstabilan CII. Hal ini menunjukan sebaliknya, semakin tinggi kesejahteraan nelayan (NTN), jumlah produksi perikanan, dan semakin banyak jumlah nelyan semakin menurunkan indeks ketidastabilan CII (semakin stabil). | en |