Show simple item record

dc.contributor.advisorFirmansyah, Muhammad Alam
dc.contributor.authorSyakirin, Ade Mulya
dc.date.accessioned2014-12-08T06:01:20Z
dc.date.available2014-12-08T06:01:20Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/71012
dc.description.abstractSengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) merupakan salah satu jenis tanaman yang dipilih masyarakat desa sebagai tanaman hutan rakyat. Penanaman sengon juga dapat dilakukan dengan pola tanam monokultur. Pola tanam monokultur dapat meningkatkan resiko penyebaran penyakit secara cepat. Salah satu penyakit tersebut adalah karat tumor. Penyakit karat tumor pada sengon disebabkan oleh jenis fungi Uromycladium tepperianum. Penelitian ini dilakukan untuk menilai tingkat keparahan penyakit (disease severity) dan membandingkan intensitas penyakit karat tumor pada tegakan sengon di hutan rakyat yang menggunakan pola tanam agroforestri dan pola tanam monokultur. Penilaian dilakukan dengan menggunakan skala Horsfall-Barrat dengan metode forest health monitoring untuk menilai kesehatan hutan. Berdasarkan penilaian, hutan dengan pola tanam agroforestri memiliki luas serangan penyakit sebesar 12.16% dan termasuk dalam kategori keparahan penyakit yang sedang dengan intensitas penyakit 6.39 %. Hutan dengan pola tanam monokultur memiliki luas serangan penyakit sebesar 15.87% dan termasuk dalam kategori keparahan penyakit yang sedang dengan intensitas penyakit 7.65 %.en
dc.language.isoid
dc.subject.ddcSilvicultureen
dc.subject.ddcAgroforestryen
dc.subject.ddc2014en
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baraten
dc.titleTingkat Keparahan dan Intensitas Penyakit Karat Tumor Tegakan Sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) pada Hutan Rakyat di Bogoren
dc.subject.keywordagroforestrien
dc.subject.keywordkarat tumoren
dc.subject.keywordkeparahan penyakiten
dc.subject.keywordmonokulturen
dc.subject.keywordsengonen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record