dc.description.abstract | Indonesia merupakan Negara agraris yang kaya akan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia. Hasil produk tanaman pangan yang tinggi akan menghasilkan limbah tanaman pangan yang berlimpah. Limbah tanaman pangan dapat menjadi pakan yang potensial. Penelitian ini dilaksanakan di tiga kecamatan (Kecamatan Cibungbulang, Cisarua dan Jonggol) yang mewakili seluruh kecamatan di Bogor, Jawa Barat. Penelitian ini difokuskan pada limbah tanaman pangan yang biasa digunakan oleh peternak, seperti jerami padi, limbah jagung dan limbah ubikayu. Tujuan penelitian ini adalah menentukan kecamatan yang potensial untuk pengembangan ternak sapi perah dengan indeks konsentrasi produksi pakan (IKPP), menghitung produksi limbah tanaman pangan berdasarkan kuantitas dan kualitas sebagai pakan ternak, dan menghitung pengembangan sapi perah di kecamatan terpilih di Kabupaten Bogor. Penelitian ini dilakukan dengan survei lapang serta mengumpulkan data primer dan sekunder dengan metode purposive sampling. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan sebelas kecamatan dari dua belas kecamatan terpilih (Kecamatan Jonggol, Sukamakmur, Pamijahan, Tanjungsari, Cariu, Cigudeg, Sukajaya, Jasinga, Leuwiliang, Rumpin, Cibungbulang dan Cisarua) yang potensial berdasarkan metode IKPP yaitu Kecamatan Jonggol, Sukamakmur, Pamijahan, Tanjungsari, Cariu, Cigudeg, Sukajaya, Jasinga, Leuwiliang, Rumpin, dan Cibungbulang. Produksi limbah tanaman pangan berdasarkan kuantitas dan kualitas di dua belas kecamatan terpilih untuk bahan kering 445 877.30 ton tahun-1, protein kasar 18966.21 ton tahun-1, dan TDN 171 774.29 ton tahun-1 sebagai sumber hijauan. Pengembangan populasi sapi perah di dua belas kecamatan terpilih 7.21 kali dari populasi awal berdasarkan bahan kering 125 089.98 ST, protein kasar 48 028.60 ST dan TDN 69 651.96 ST. | en |