dc.description.abstract | Kebutuhan itik pedaging yang meningkat dapat dilakukan dengan menyilangkan ternak entok jantan dan itik betina, untuk menghasilkan itik pedaging yang mampu tumbuh lebih cepat dalam waktu relatif singkat. Hasil persilangan dari kedua spesies ini dikenal dengan tiktok/mandalung/serati atau mule duck. Penelitian ini melakukan persilangan antara entok dengan itik alabio (EA) dan entok dengan itik cihateup (EC). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan membandingkan daya tetas telur itik hasil persilangan EA dan EC serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi daya tetas telur. Persentase daya tetas, fertilitas, bobot telur, bobot tetas dan indeks bentuk telur dianalisis dengan uji t. Hubungan bobot telur dengan bobot tetas dianalisis dengan uji korelasi dan regresi. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang nyata berturut-turut pada EA dan EC untuk bobot telur (65.16 ± 5.94 g dan 67.65 ± 4.59 g), bobot tetas (37.55 ± 4.76 g dan 42.06 ± 4.97 g), fertilitas (70.89 ± 16.83 g dan 33.17 ± 11.98 g) dan daya tetas (68.35 ± 10.82 g dan 48.73 ± 14.75 g). Analisi regresi menunjukkan hubungan yang erat antara bobot telur dan bobot tetas. Bobot telur yang tinggi menghasilkan bobot tetas yang tinggi pula. | en |