Pengaruh Pengembangan Wisata Alam Taman Wisata Alam Gunung Pancar terhadap Perspektif Sosial Ekonomi

View/Open
Date
2014Author
Kristinawanti, Ika
Hardjanto
Sunkar, Arzyana
Metadata
Show full item recordAbstract
Ekowisata merupakan bagian integral dari pembangunan wisata berkelanjutan yang mampu memberikan manfaat jangka panjang baik dalam aspek sosial, lingkungan maupun ekonomi. Tujuan dari wisata berkelanjutan adalah untuk memastikan pembangunan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai pengaruh pengembangan wisata alam Taman Wisata Alam Gunung Pancar (TWAGP) terhadap dampak sosial dan ekonomi masyarakat. Penelitian ini dilakukan di Desa Karang Tengah Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor. Desa ini dipilih karena letaknya yang berbatasan dengan kawasan dan objek wisata pemandian air panas. Unit sampel dalam penelitian ini adalah rumah tangga. Pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka, observasi lapang dan wawancara dengan masyarakat yang terlibat dan tidak terlibat langsung dalam kegiatan wisata alam di TWAGP dan pengelola pemandian air panas. Analisis sosial dilakukan secara deskriptif dengan mengetahui dampak sosial yang dirasakan masyarakat terhadap pengembangan sektor pariwisata, sesuai dengan temuan yang terjadi di lapangan. Skala Likert (Metode Likert’s Summated Rating) digunakan untuk mengukur persepsi masyarakat terhadap dampak sosial yang mereka rasakan. Setiap pernyataan atau pertanyaan tersebut dihubungkan dengan jawaban yang berupa dukungan atau pernyataan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata, dengan pembobotan 1-5. Analisi ekonomi dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap persentase pendapatan masyarakat yang terlibat di wisata. Data kuantitatifnya diolah menggunakan Statical Program for Social Science (SPSS 19). Usaha penyediaan jasa wisata alam (jasa makanan dan minuman, jasa pemandu, jasa transportasi) yang berada di Desa Karang Tengah lebih didominasi oleh usaha penyediaan jasa makanan dan minuman sebesar 63,3%. Keterlibatan masyarakat diusaha wisata yang berusaha sendiri adalah 50%; sebanyak 26,7% dilibatkan oleh pengelola wisata berdasarkan unsur kepercayaan; sebanyak 13,3% dilibatkan keluarga dan 10% sisanya dengan cara lainnya. Perubahan status kawasan memberikan perubahan pada sosial dan ekonomi masyarakat, adanya kegiatan wisata di TWAGP tidak memberikan dampak negatif di masyarakat seperti konflik sosial dan pelanggaran norma kesopanan. Sedangkan secara ekonomi adanya kegiatan wisata dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang terlibat di wisata, diketahui kegiatan wisata telah berkontribusi pada rata-rata 63% total pendapatan keluarga.
Collections
- MT - Forestry [1445]