Analisis Jaringan Komunikasi dan Evaluasi Jaringan Kepemimpinan dalam Gabungan Kelompok Tani

View/Open
Date
2014Author
Sulistiawati, Asri
Lubis, Djuara P
Mulyani, Eko Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Analisis jaringan komunikasi merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam melihat interaksi individu di dalam gapoktan yang tidak hanya berfokus pada individu maupun unit sosial itu sendiri, tetapi juga melihat kualitas hubungan diantara unit sosial tersebut. Secara umum, penellitian ini bertujuan untuk menganalisis peran jaringan komunikasi dan evaluasi jaringan kepemimpinan dalam Gapoktan. Adapun jaringan komunikasi yang dikaji dikhususkan pada dimensi penyaluran dan pengelolaan dana BLM PUAP. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi struktur komunikasi dalam gapoktan dan dalam kelompok-kelompok tani yang tergabung dalam gapoktan, (2) mengidentifikasi peranan individu dalam struktur komunikasi yang teridentifikasi, (3) menganalisis jaringan komunikasi interpersonal yang dilihat dari derajat sentralitas, tingkat kedekatan dan tingkat kebersamaan, (4) Menganalisis hubungan karakteristik sumberdaya individu dengan jaringan komunikasi interpersonal, (5) menganalisis hubungan karakteristik kelompok dengan jaringan komunikasi kelompok tani yang tergabung dalam gapoktan, (6) mengidentifikasi jaringan kepemimpinan dalam gapoktan, (7) menganalisis peranan jaringan komunikasi terhadap perubahan perilaku anggota gapoktan; dan (8) menganalisis peranan jaringan komunikasi dan jaringan kepemimpinan terhadap performa kelompok tani. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif korelasional dengan unit analisis yang terdiri dari unit analisis individu yang berjumlah 102 orang, serta unit analisis kelompok yang terdiri dari empat kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan Tani Berkah Desa Laladon, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor. Pengolahan data dilakukan dengan memanfaatkan perangkat UCINET VI dalam mengidentifikasi jaringan komunikasi, serta analisis korelasi dengan menggunakan analisis korelasi Rank Spearman melalui SPSS 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Struktur jaringan komunikasi yang terbentuk dalam gapoktan tani berkah membentuk struktur roda (wheel). (2) Variabel karakteristik sumberdaya individu yang berhubungan secara nyata dengan derajat sentralitas meliputi umur, skala usaha dan tingkat kepemilikan media massa. (3) Varibel karakteristik sumberdaya individu yang berhubungan nyata dengan tingkat kedekatan, meliputi umur dan tingkat kepemilikan media massa. (4) Variabel karakteristik sumberdaya individu yang berhubungan nyata dengan tingkat kebersamaan antara lain, umur, tingkat pendidikan formal dan tingkat kepemilikan media massa. Variabel karakteristik kelompok yang memiliki korelasi yang kuat dengan variabel jaringan komunikasi tingkat kelompok antara lain: (1) Lama kelompok dengan derajat sentralisasi ke dalam (indegree centralization), (2) jumlah anggota dengan koefisien kluster (clustering coeficient), (3) jumlah anggota dengan derajat sentralisasi ke dalam (indegree centralization), (4) tingkat kepemilikan lahan dengan tingkat kepadatan (density), (5) Frekuensi interaksi dengan koefisien kluster dan derajat sentralisasi ke dalam (indegree centralization). Analisis peranan jaringan komunikasi interpersonal terhadap perubahan perilaku individu pada studi ini dilihat dari tingkat partisipasi sosial anggota gapoktan tani berkah dalam mengikuti kelembagaan lain di luar gapoktan. Berdasarkan hasil uji korelasi, diperoleh data yang menunjukkan; (1) adanya hubungan positif dan sangat nyata antara derajat sentralitas dengan tingkat partisipasi sosial anggota gapoktan pada taraf α 0.01. Dengan kata lain, semakin tinggi derajat sentralitas maka semakin tinggi pula tingkat partisipasi sosial anggota gapoktan. (2) hubungan positif dan sangat nyata antara tingkat kebersamaan (betweenness) dengan tingkat partisipasi sosial anggota gapoktan pada taraf α 0.01. (3) tidak terdapat hubungan antara tingkat kedekatan (closeness) dengan tingkat partisipasi sosial anggota gapoktan. Peningkatan performa kelompok sebagai implikasi dari jaringan komunikasi pada tingkat kelompok diihat dari dua hal yang berkaitan dengan stimulan dana BLM PUAP yakni, tingkat pengembalian dan tingkat penggunaan dana BLM PUAP. Sehubungan dengan itu, berdasarkan hasil uji korelasi diperoleh data bahwa: (1) Variabel jaringan komunikasi tingkat kelompok yang berhubungan dengan tingkat penggunaan dana BLM PUAP adalah derajat sentralisasi ke dalam (indegree centralization). (2) Variabel jaringan komunikasi tingkat kelompok yang berhubungan dengan tingkat pengembalian dana BLM PUAP adalah derajat sentralisasi ke luar (outdegree centralization). Jaringan kepemimpinan dalam gapoktan tani berkah diidentifikasi sebagai jaringan kepemimpinan sebaya (peer leadership network). Peranan jaringan kepemimpinan dalam gapoktan terhadap performa kelompok dapat diidentifikasi melalui derajat sentralisasi yang dimiliki oleh kelompok. Kelompok yang lebih tersentralisasi seperti kelompok Mandiri I dan kelompok KWT Sejahtera memiliki performa kelompok yang lebih baik dibandingkan dua kelompok lainnya khususnya dalam hal pengembalian dana BLM PUAP. Hal ini tercermin dari tidak adanya keterlambatan pinjaman oleh anggota baik dari kelompok Mandiri I maupun kelompok KWT Sejahtera.
Collections
- MT - Human Ecology [2272]