Rancang Bangun Algoritma Akustik Single Beam Untuk Deteksi Bawah Air
View/ Open
Date
2014Author
Ma’mun, Asep
M.Manik, Henry
Hestirianoto, Totok
Metadata
Show full item recordAbstract
Aplikasi teknologi akustik untuk deteksi bawah laut dapat dibedakan menjadi empat tipe, yaitu single beam, dual beam, split beam, dan multi beam. Semakin banyak beam yang digunakan pada instrumen, maka semakin mahal harganya dan detail serta akurasi yang didapat semakin tinggi. Meskipun demikian, single beam merupakan alat yang lebih banyak digunakan di negara berkembang. Kehadiran Cruzpro fishfinder digunakan sebagai alternatif pemakaian multi beam. Penyimpanan data internal Cruzpro fishfinder cenderung mudah dilakukan, tetapi ketiadaan software untuk pengolahan data mentah ini menjadi hal penting untuk selanjutnya dikembangkan. Penelitian ini mengembangkan algoritma untuk pengolahan sinyal akustik yang dibuat dalam bentuk package Matlab. Pengujian dilakukan terhadap suatu nilai akustik pasti yang sering disebut bola sphere dan kemudian hasil tersebut dibandingkan dengan hasil dari instrumen akustik split beam. Alat yang digunakan sebagai pembanding adalah Simrad EY60 dan Biosonics DTx1000. Uji statistik yang digunakan pada penelitian yaitu Uji akurasi dan presisi, Uji homogenitas (Uji Fisher) dan Uji beda rerata dua kelompok data tidak berpasangan. Pengujian statistik digunakan untuk pembuktikan hipotesis penelitian. Dari penelitian ini didapatkan akurasi dan presisi yang baik dari pengukuran terhadap bola sphere. Beberapa rumusan seperti beam width, koefisien absorbsi, dan kecepatan suara, digunakan selama pengembangan software dan dalam pendeteksian bola sphere. Hasil kuantifikasi yang diperoleh merupakan nilai Target strength (TS) dan Scattering Volume (SV). Pengembangan algoritma ini telah terbukti efisien dan berguna untuk pengolahan data mentah single beam Cruzpro, dengan standar deviasi 0,13 dengan selang kepercayaan 95%. Perangkat lunak yang dikembangkan untuk pengolahan data single beam mengikuti kepada tiga bagian utama dalam sebuah software pengolahan yaitu bagian masukan, bagian pengolahan dan bagian visualisasi. Bagian masukan pada software ini terdiri dari beberapa inputan isian dan beberapa bagian inputan pilihan secara bertahap.Dilakukan juga pemecahan beberapa algoritma dalam bentuk fungsi untuk memudahkan dalam proses pembelajaran dan pengembangan software dimasa berikutnya.Hasil pengaplikasian algoritma single beam terhadap lamun, terumbu karang, pasir, lumpur dan ikan menunjukan data yang homogen dengan hasil pengukuran split beam. Disimpulkan bahwa algoritma yang diciptakan dapat diaplikasikan untuk deteksi bawah air.
Collections
- MT - Fisheries [3019]