Show simple item record

dc.contributor.authorAstuti, Dewi Apri
dc.contributor.authorWina, Elizabeth
dc.contributor.authorHaryanto, Budi
dc.contributor.authorSuharti, Sri
dc.date.accessioned2010-04-23T02:43:33Z
dc.date.available2010-04-23T02:43:33Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/7047
dc.description.abstractRendahnya produksi daging sapi potong disebabkan oleh beberapa faktor baik dari segi manajemen, pakan, reproduksi maupun kesehatan ternak. Pengembangan sistim integrasi ternak seperti sapi-padi, sapi-jagung bertujuan memanfaatkan pakan dari bahan baku lokal. Namun biasanya bahan baku lokal menimbulkan masalah karena tidak seimbangnya nutrisi yang masuk ke dalam ternak dan ketersediaan bahan yang kurang berkelanjutan. Ada beberapa strategi untuk mengatasi permasalahan pakan tersebut dan diantaranya penambahan pakan aditif berupa buah lerak (Sapindus rarak). Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan buah lerak sebagai pakan aditif untuk meningkatkan performa dan mengevaluasi gambaran darah sapi potong. `Penelitian didahului dengan uji lerak di tingkat laboratorium untuk menganalisis senyawa aktif dan menguji efektivitas fraksi-fraksi dari buah lerak (fraksi air dan methanol) terhadap penurunan pertumbuhan bakteri patogen dan agen defaunasi dan juga terhadap penurunan parasit cacing. Analisis komposisi kimia buah lerak dan ransum perlakuan juga telah dilakukan dengan hasil formula yang iso protein dan iso energi. Penelitian in vivo dilakukan pada 12 sapi potong dengan 3 perlakuan yaitu: pakan kontrol tanpa lerak (R1), pakan mengandung lerak 2,5% (R2), pakan mengandung lerak 5% (R3). Air minum diberikan secara ad libitum dan jerami fermentasi diberikan sebanyak 35% dari total ransum. Parameter yang diukur adalah konsumsi, pertumbuhan, profil dan nutrien darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan tanin pada tepung lerak segar, terekstrak air dan methanol sangat sedikit, namun kandungan saponin masing-masing sebesar 3,78; 8,20; 11,10 %. Hasil uji antibakteri terhadap E. Coli menunjukkan bahwa lerak yang terekstraksi dengan methanol mempunyai potensi untuk menghambat pertumbuhan bakteri E coli. Hasil pengujian terhadap antiprotozoa rumen (defaunasi) menunjukkan bahwa lerak dapat dijadikan agen defaunasi pada protozoa rumen. Hasil uji anthelmintik menunjukkan bahwa lerak yang diekstrak air 3 dan 5 % dapat mematikan semua cacing yang diuji dalam waktu 1 jam, sedangkan ekstrak methanol menunjukan kurang efektif dalam mematikan cacing. Pertambahan bobot badan sapi pada pemakaian tepung lerak 2,5% dalam ransum dapat meningkatkan bobot badan 20% lebih tinggi dibanding kontrol. Gambaran hematologi darah menunjukan tidak tampak adanya perbedaan tentang nilai eritrosit, Hb, PCV dan deferensiasi lekosit, namun dengan makin meningkatnya persen lerak maka total lekosit cenderung menurun. Ada kecenderungan penurunan kadar kolesterol plasma dibandingkan dengan perlakuan kontrol.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subjectSapi Potong, Lerak, Produksi, Lekosit, Antihelmintik, Kolesterolid
dc.titlePeningkatan Produksi dan Gambaran Darah Sapi Potong melalui Pemberian Pakan Aditif Lerak (Sapindus rarak De Candole) pada Ransum Berbasis Jerami Padiid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record