Show simple item record

dc.contributor.advisorYuliasih, Indah
dc.contributor.advisorSunarti, Titi Candra
dc.contributor.advisorSuryani, Ani
dc.contributor.advisorSutrisno
dc.contributor.authorSugiarto
dc.date.accessioned2014-11-10T07:35:33Z
dc.date.available2014-11-10T07:35:33Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/70093
dc.description.abstractPlastik merupakan bahan kemasan yang banyak digunakan saat ini. Plastik memiliki keunggulan dalam hal sifat kekuatannya (kekuatan tarik, ketahanan sobek, dan ketahanan retak), bobotnya ringan, dan ketahanan terhadap bahan kimia, serta kemudahan dalam proses pembuatan kemasan, baik kemasan film maupun kemasan kaku. Sifat plastik juga mudah diatur atau dimodifikasi dengan menambahkan bahan tambahan plastik ataupun dengan mencampurnya dengan plastik jenis lain membentuk kemasan multi layer. Penggunaan plastik sebagai bahan kemasan dihadapkan pada dua permasalahan penting, yaitu masalah sampah bekas kemasan dan semakin menipisnya bahan baku plastik berupa gas dan minyak bumi. Pengembangan bahan kemasan berbasis bahan alam yang dapat didegradasi atau bioplastik banyak dilakukan untuk mengatasi masalah sampah plastik. Salah satu bahan terbarukan untuk bioplastik adalah bahan nabati seperti tepung ubi kayu. Tepung ubi kayu merupakan sumber daya terbarukan dan bersifat dapat terurai secara alami. Penelitian pembuatan bioplastik dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya modifikasi, dan pencampuran dengan bahan nabati seperti pati ubi kayu atau tanaman sumber pati lainnya. Penambahan tepung ubi kayu ke dalam linear low-density polyethylene (LLDPE) akan dihadapkan pada beberapa masalah. Tepung ubi kayu dan LLDPE merupakan dua bahan yang berbeda polaritasnya sehingga sulit untuk dicampurkan dengan baik. Tepung ubi kayu memiliki sifat mekanis yang rapuh dan kaku terutama saat kehilangan kandungan airnya. Pencampuran dua bahan yang berbeda sifatnya memerlukan bahan lain sebagai bahan penyetara atau kompatibiliser (compatibilize)r atau coupling agent. Penambahan plastisiser seperti gliserol dapat memperbaiki sifat rapuh dan kaku tepung ubi kayu. Dengan demikian pembuatan film komposit tepung ubi kayu-LLDPE memerlukan bahan kompatibiliser dan pemlastis (plasticizer). Plastisiser ditambahkan untuk memperbaiki sifat mekanis pati dan serat yang ada pada tepung ubi kayu. Penambahan plastisiser akan mengubah tepung ubi kayu menjadi tepung ubi kayu termoplastik. Kompatibiliser dapat meningkatkan ikatan permukaan dan menurunkan tegangan kedua bahan. Kompatibiliser yang banyak digunakan pada berbagai penelitian diantaranya adalah maleic anhydride dengan inisiator dikumil peroksida, asam stearat, atau bahan lain. Formulasi tepung ubi kayu, resin LLDPE, plastisiser dan compatibilizer akan mempengaruhi sifat mekanis, permeabilitas gas, dan kemampuan pembentukan film komposit yang dihasilkan. Dengan demikian perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh formulasi terhadap sifat film komposit yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula film komposit dari tepung ubi kayu termoplastik dengan polietilen linier densitas rendah (LLDPE) dan karakter film komposit yang dihasilkan. 5 Pembuatan tepung ubi kayu termoplastik dilakukan dengan penambahan gliserol 30 atau 40 persen bersama air sampai kadar air campuran 25 persen. Plastisasi dilakukan pada suhu 90 oC selama 15 menit menggunakan kneading-mixing machine pada putaran 52 rpm. Sementara komponding dilakukan dengan rasio tepung ubi kayu:LLDPE sebesar 20:80, 30:70, dan 40:60 pada suhu 190 oC dengan kompatibiliser asam stearat atau palm fatty acid distillate (PFAD) 5 dan 7 persen. Pada tahap formulasi juga ditambahkan polyoxyethylene stearate. Selanjutnya film komposit dibuat dengan teknik film blowing. Rasio tepung ubi kayu:LLDPE, dosis gliserol dan kompatibiliser pada formulasi komposit tidak berpengaruh terhadap kadar air komposit. Sementara bobot jenis komposit dipengaruhi oleh rasio tepung:LLDPE, semakin banyak tepung ubi kayu maka bobot jenis komposit semakin tinggi, sementara kompatibiliser meningkatkan indeks laju alir komposit yang dihasilkan. Tebal film komposit dipengaruhi oleh rasio tepung:LLDPE, dan kompatibiliser. Semakin banyak tepung ubi kayu yang digunakan maka film komposit yang diperoleh semakin tebal. Dosis gliserol berpengaruh pada tebal film menggunakan PFAD sebagai kompatibiliser tetapi tidak berpengaruh pada film komposit dengan kompatibiliser asam stearat. Film yang diperoleh dengan kompatibiliser asam stearat bisa lebih tipis yaitu 260 – 310 μm dibandingkan dengan kompatibiliser PFAD 250 – 870 μm. Hasil pengujian menunjukkan bahwa film plastik komposit memiliki nilai kuat tarik dan elongasi yang lebih kecil dibandingkan film LLDPE pada semua orientasi. Perlakuan rasio tepung ubi kayu termoplastik terhadap resin LLDPE berpengaruh nyata terhadap nilai kuat tarik dan elongasi pada orientasi machine direction dan transverse direction. Semakin tinggi jumlah tepung ubi kayu maka kuat tarik dan elongasi film komposit menurun. Dosis gliserol berpengaruh nyata terhadap nilai elongasi pada orientasi machine direction dan transverse direction. Peningkatan dosis gliserol mengakibatkan menurunnya nilai elongasi, baik pada rasio pencampuran 30:70 maupun 40:60. Dosis PFAD berpengaruh nyata terhadap nilai kuat tarik dan elongasi film sejajar arah mesin (MD) dan tegak lurus arah mesin (TD) Peningkatan dosis PFAD mengakibatkan penurunan nilai kuat tarik dan elongasi film sementara kuat tarik film komposit dengan kompatibiliser asam stearat hanya dipengaruhi oleh banyaknya tepung ubi kayu yang digunakan. Polyoxyethylene tidak memberikan pengaruh yang nyata pada kuat tarik dan sifat optis film komposit yang dihasilkan. Komposit yang dihasilkan memiliki nilai indeks laju alir 3.39 – 5.59 g/10 menit. Film komposit yang dihasilkan memiliki kuat tarik 2.75 - 5.65 MPa dengan perpanjangan putus 21.90 - 396.18 persen pada arah MD dan kuat tarik 1.29 – 4.51 MPa dengan perpanjangan putus 21.90 – 291.09 persen pada TD. Film komposit yang dihasilkan berwarna kecoklatan dan buram. Perlu dikaji teknik compounding dan pembuatan film komposit yang lebih sesuai untuk formulasi yang ada sehingga dapat dihasilkan komposit dan film komposit yang lebih baik.en
dc.language.isoid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePengembangan Film Komposit Tepung Ubi Kayu Termoplastik-Linear Low-Density Polyethyelene (LLDPE)en
dc.subject.keywordfilm kompositen
dc.subject.keywordplastisiseren
dc.subject.keywordkompatibiliseren
dc.subject.keywordkuat tariken
dc.subject.keywordelongasien


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record