View Item 
      •   IPB Repository
      • Research and Community Empowerment
      • Basic Research (Penelitian Dasar)
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Research and Community Empowerment
      • Basic Research (Penelitian Dasar)
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Perkembangan hifa monokariotik dan tipe mating fungi pelapuk putih pleurotus ostreatus spp. pada kayu acacia mangium dan pinus merkusi

      Thumbnail
      View/Open
      Abstract (126.8Kb)
      Abstract (37Kb)
      Date
      2004
      Author
      Herliyana, Elis Nina
      Achmad
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Pleurotus spp. diketahui mempunyai daya delignifikasi yang selektif dibanding Phanerochaete chrysosporium yang delignifikasinya tidak selektif (Kerem dkk., 1992). Hal ini merupakan potensi yang besar untuk industri Pulp, khususnya dalam proses biobleaching dan biopulping (Jurasek & Paice, 1990). Dalam penelitian ini isolat -isolat Pleurotus spp. baik tipe monokariotiknya maupun dikariotiknya (tipe mating) dari isolat-isolat yang berbeda secara genetik ditumbuhkan pada dua jenis kayu yaitu Acacia mangium (kayu daun lebar-kayu keras) dan Pinus merkusii (kayu daun jarum-kayu lunak). Kedua jenis kayu asli Indonesia tersebut baik untuk dijadikan bahan baku pulp karena memiliki kadar selulosa yang tinggi dan kadar lignin yang sedang. Untuk kayu A mangium sendiri memiliki kadar pentosan rendah, ekstraktif tinggi dan abu sedang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat degradasi berbagai isolate tipe dikaroin, monokarion dan tipe mating Pleurotus spp. pada dua jenis kayu yaitu A. mangium dan P. merkusii. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Patologi Hutan dan Laboratorium Kayu Solid, Fakultas Kehutanan, IPB. Proses kolonisasi dan biodegradasi pada kayu yang digunakan dalam penelitian ini adalah "Metode Pengumpanan". Sebelumnya studi fisiologi dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan fungi dalam botol glas. Tiap botol diisi dengan 40 ml MEA (Malt Exstrac Agar, dengan pH 6.0). Fungi ditumbuhkan pada MEA dan diinkubasi selama 8 hari pada temperatur ruang (±29¬ºC) dan kemudian 8 potongan kayu ukuran (2x3x0.5 cm) dimasukkan ke dalam botol tersebut. Tingkat degradsi dihitung berdasarkan penurunan bobot kering kayu sebelum dan sesudah pengumpanan. Periode inkubasi untuk pengumpanan adalah 0,2,4,6 dan 8 minggu.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/7005
      Collections
      • Basic Research (Penelitian Dasar) [85]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository