Show simple item record

dc.contributor.advisorSuhardiyanto, Herry
dc.contributor.advisorErizal
dc.contributor.advisorPurwanto, Dan Bagus Priyo
dc.contributor.authorYani, Ahmad
dc.date.accessioned2014-11-03T03:16:23Z
dc.date.available2014-11-03T03:16:23Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/69990
dc.description.abstractPeningkatan produktivitas ayam broiler di daerah beriklim tropika basah memerlukan upaya penanganan dan pengendalian lingkungan mikro (suhu, kelembaban relatif dan laju aliran udara) dalam kandang yang baik melalui sistem ventilasi. Salah satu upaya tersebut dapat dilakukan melalui penggunaan kandang ayam broiler sistem tertutup yang dilenggkapi dengan cooling pad dan kipas sebagai sistem ventilasi yang dapat mengeluarkan panas dan gas serta menurunkan suhu udara dalam kandang. Beberapa permasalahan yang sering muncul pada kandang sistem tertutup adalah: 1) meningkatnya kinerja sistem ventilasi karena meningkatnya beban panas kandang yang diakibatkan oleh kenaikan bobot badan ayam dan suhu lingkungan; 2) tidak seragamnya suhu udara dan laju aliran udara dalam kandang sehingga pada posisi luasan tertentu dipenuhi oleh ayam broiler, sementara di posisi lain tidak atau kurang diminati oleh ayam broiler; 3) kurang optimalnya kepadatan ayam broiler dalam kandang karena basis penentuan kepadatan ayam broiler dalam kandang didasarkan pada pengalaman peternak dan literatur yang berbasis pada tingkah laku ayam broiler dalam kandang; 4) belum adanya dasar perhitungan dalam menentukan jadwal penjarangan (panen awal) atau jadwal pemanenan agar dapat menghasilkan total bobot badan ayam broiler yang dipanen secara maksimal; 5) belum adanya perhitungan kebutuhan luas kandang yang dibutuhkan ayam broiler menurut periode umur sehingga luasan kandang yang ada tidak optimal karena hampir 44% luasan kandang hanya digunakan dalam waktu 18 hari untuk satu periode produksi (32 hari). Sebagai upaya untuk mengatasi berbagai persoalan pada kandang ayam broiler sistem tertutup di atas dapat dilakukan dengan: 1) melakukan perhitungan perubahan suhu udara dalam kandang ayam broiler sistem tertutup menggunakan persamaan keseimbangan panas; 2) menganalisis distribusi suhu udara dalam kandang ayam broiler sistem tertutup menggunakan computational fluid dynamics (CFD); 3) menghitung tingkat kepadatan ayam broiler dalam kandang sistem tertutup berdasarkan beban panas kandang akibat panas yang dikeluarkan ayam broiler dan material kandang; 4) menentukan jadwal panen dan menghitung luas kandang berdasarkan beban panas yang dikeluarkan ayam broiler menurut umur dan bobot menggunakan CFD. Penelitian ini bertujuan: 1) menganalisa perubahan suhu udara dalam kandang ayam broiler sistem tertutup di daerah beriklim tropika basah pada ayam broiler periode umur 1 sampai dengan 32 hari untuk kepentingan manajemen kandang dalam rangka mengatasi perubahan cuaca; 2) merancang model kandang ayam broiler sistem tertutup di daerah beriklim tropika basah menggunakan computational fluid dynamics (CFD); 3) menganalisa distribusi suhu udara dalam kandang ayam broiler sistem tertutup di daerah beriklim tropika basah dengan menggunakan computational fluid dynamics (CFD); 4) mendesain kepadatan ayam broiler dalam kandang sistem tertutup di daerah beriklim tropika basah berdasarkan panas yang dikeluarkan ayam broiler; 5) mendesain jadwal pemanenan ayam broiler berdasarkan beban panas kandang; 6) mendesain kebutuhan luas kandang menurut umur ayam. Penelitian dilaksanakan di kandang ayam broiler sistem tertutup, Fakultas Peternakan IPB mulai April 2013 sampai Maret 2014 dengan beberapa peralatan dan software utama yaitu weather station (Davis 6162), portable paperless recorder (Yokogawa, MV Advance 1000), anemometer, infrared thermal camera, software SolidWorks Flow Simulation, software ThermaCAM Researcher Professional (menganalisis suhu permukaan ayam broiler). Parameter iklim mikro yang diukur adalah suhu atap, plafon, sekam, tirai, dinding, cooling pad, sekitar kipas dan ruangan kandang pada ketinggian 0.2, 0.6 dan 2.0 m. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan prinsip keseimbangan panas, diperoleh kenaikan suhu udara dalam kandang rata-rata sebesar 2.94 oC pada ayam broiler umur 1 sampai dengan 32 hari. Suhu kandang tertinggi terjadi pada ayam broiler berumur 32 hari yaitu pada pukul 13.00 WIB sebesar 37.33 oC. Melalui kinerja cooling pad, suhu tersebut dapat diturunkan menjadi 30.03 oC sehingga menghasilkan suhu efektif 22.71 oC. Suhu efektif tersebut masih nyaman untuk ayam broiler, dibuktikan dengan rendahnya angka kematian (2%) dan tercapainya target bobot tubuh 1 817 g. Distribusi suhu udara pada kandang ayam broiler sistem tertutup di daerah beriklim tropika basah dapat dianalisa menggunakan computational fluid dynamics (CFD) melalui pemodelan bentuk dan material penyusun kandang dan menghasilkan tingkat validasi cukup tinggi dengan nilai persentase deviasi rata-rata sebesar 6.25%, 6.94% dan 5.99% masing-masing pada pukul 12.20 WIB, 13.55 WIB dan 15.20 WIB. Hasil analisis distribusi suhu pada kandang yang dibangun, suhu udara di daerah dekat sekam dan plafon lebih tinggi dibandingkan ketinggian lainnya. Secara horizontal, suhu udara dekat cooling pad lebih rendah dan terus mengalami peningkatan sampai mendekati posisi kipas (outlet). Pada ketinggian sekitar ayam broiler (0 sampai 0.2 m dari sekam), suhu efektif berkisar antara 19.81 oC sampai 20.07 oC yang masih nyaman untuk ayam broiler. Desain kepadatan ayam broiler dalam kandang sistem tertutup dapat ditentukan dengan menghitung beban panas ayam broiler dalam kandang menggunakan computational fluid dynamics (CFD). Hasil perhitungan menunjukkan total panas ayam broiler maksimal sebesar 233.33 kW pada kepadatan 21 ekor/m2 (34.65 kg/m2). Berdasarkan luasan kandang yang ada (1 000 m2), dengan beban panas tersebut, kandang mampu menampung ayam broiler sebanyak 27 224 ekor. Apabila ayam dipanen mulai umur 22 hari sampai dengan 32 hari setiap hari dapat diperoleh total bobot panen tertinggi sebesar 45 717 kg. Kebutuhan luas kandang untuk ayam berumur 1 sampai 14 hari adalah 562.52 m2 dan ayam berumur sampai 22 hari adalah 1 000 m2 sehingga untuk satu periode pemeliharaan ayam broiler dapat dibuat dua kandang dan ayam dapat dipindahkan dari satu kandang ke kandang lainnya sehingga efisiensi luas kandang dapat dicapai.en
dc.language.isoid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titlePemodelan Pindah Panas Pada Budidaya Ayam Broiler Menggunakan Kandang Sistem Tertutup Di Daerah Beriklim Tropika Basahen
dc.subject.keywordkeseimbangan panas.en
dc.subject.keywordbroileren
dc.subject.keywordcomputational fluid dynamics (CFD)en
dc.subject.keyworddistribusi suhu udaraen
dc.subject.keywordkepadatan ayamen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record