Show simple item record

dc.contributor.authorBoro Seminar, Kudang
dc.contributor.authorMarimin
dc.contributor.authorAndarwulan, Nuri
dc.date.accessioned2014-09-11T06:59:55Z
dc.date.available2014-09-11T06:59:55Z
dc.date.issued2010-04
dc.identifier.isbn978-979-493-246-5
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/69805
dc.description.abstractSejalan dengan pertambahan jumlah penduduk nasional, maka kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia akan semakin bertambah dari tahun ke tahun. Pangan (terutama beras) merupakan komoditas strategis, sehingga ketersediaan pangan secara langsung maupun tidak langsung juga berperan dalam menjaga stabilitas nasional. Bila dilihat dari sisi permintaan, pertumbuhan permintaan pangan terutama disebabkan oleh pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi perkapita. Jumlah penduduk cenderung bertambah dengan laju yang tetap, sementara produksi pangan berfluktuasi dengan kecenderungan yang menurun. Hal ini tentu saja berpotensi mengancam ketahanan pangan nasional dimasa yang akan datang. Sebagai gambaran terkini, bahwa stok beras yang ada di gudang Bulog saat ini sebanyak 1,4 juta ton beras yang diperkirakan hanya memenuhi kebutuhan beras nasional untuk 4-5 bulan ke depan. Padahal, target Bulog untuk pengadaan beras hingga akhir tahun 2009 adalah 3,8 juta ton.en
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Press
dc.titleManajemen Krisisen
dc.typeArticleen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record