Pengembangan Formulasi Siprofloksasin dan Adenosin Tri Fosfat dalam Upaya Meningkatkan Efektivitasnya untuk Mengatasi Coxiella burnetii
Abstract
Coxiella burnetii merupakan agen penyakit Q fever bersifat zoonosis, yaitu menular dari hewan ternak ke manusia atau sebaliknya. Adanya rencana pemerintah mengimpor ternak dan daging sapi dari negara yang tidak bebas, membuka peluang lebih besar terhadap masuknya penyakit ternak bersifat zoonosis. Kesulitan mengatasi infeksi C. burnetii adalah hidupnya yang intraseluler dan bersifat obligat. Siproflaksasin merupakan antibiotik golongan quinolon yang mampu menembus membran sel bakteri. Pengunaan senyawa ini untuk menanggulangi C. burnetii umumnya masih berdasarkan dosis efektif untuk Mycoplasma Sp. Di Indonesia, penelitian dosis efektif siprofloksasin untuk mengatasi C. burnetii belum pernah dilakukan. Penelitian bertujuan mengembangkan formulasi siprofloksasin dan adenosin tri phosphat (ATP) untuk meningkatkan profil kinetiknya mengatasi Coxiella burnetii. Penelitian meliputi pengujian in vitro dan penghitungan ketersediaan hayati obat (Bioavailibility). Analisis data menggunakan program khusus konetika obat. Penelitian menghasilkan bahwa Siprofloksasin 1½ (15 mg/kgBB) dosis efektif dan ATP untuk Mycoplasma Sp. merupakan dosis efektif secara in vitro mengatasi C. burnetii. Siprofloksasin 1½ (15 mg/kgBB) dosis efektif dan ATP untuk Mycoplasma Sp. dengan aplikasi Intramuscular memiliki ketersediaan hayati obat terbaik dengan waktu paruh (t½) 1,11 jam dan waktu henti obat 100 jam. Dosis efektif yang berpotensi mengatasi C. burnetii. adalah 1½ (15 mg/kgBB) dosis efektif dan ATP untuk Mycoplasma Sp. dengan aplikasi Intramuscular.