Produksi Simplisia dan Andrograpolida Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm.F.) Wallich) pada Taraf Naungan dan Kombinasi Pupuk Nitrogen/Posfor
Abstract
Budidaya tanaman obat hendaknya diarahkan untuk memperoleh kandungan bahan bioaktif berhasiat yang tinggi, selain untuk menghasilkan produktivitas yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan “Praktik Budidaya Pertanian yang Baik” (Good Agricultural Practices, GAP) terkait aspek intensitas naungan dan komposisi Nitrogen and Fosfor pada sambiloto (Andrographis paniculata). Perlakuan intensitas naungan yaitu 0, 25 and 50%; Perlakuan komposisi N/P2O5 yaitu 100/100, 150/100, 200/100, 150/150, 200/150, and 200/200 kg/ha. Percobaan berlokasi di Bogor (240 m di atas permukaan laut) dari Mei hingga Nopember 2008. Pupuk kandang diaplikasikan dengan dosis 20 ton/ha, dan pupuk KCl dengan dosis 150 kg/ha K2O. Bibit berumur enam minggu ditanam dengan jarak 30cm x 30cm, 20 tanaman tiap unit percobaan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa intensitas naungan 50% menghasilkan tanaman tertinggi dan daun terluas. Sedangkan intensitas naungan 0% menghasilkan bobot basah dan kering tajuk terberat, dan intensitas naungan 25 and 50% menurunkan bobot kering tajuk berturut-turut hingga 13.8 and 34.9%. Kandungan Andrograpolida tidak dipengaruhi intensitas naungan, tetapi produksi Andrograpolida tertinggi diperoleh pada naungan 25%. Kandungan dan produksi Andrographolida tertinggi diperoleh pada kombinasi pupuk 200 kg N dan 100 kg P2O5.