Show simple item record

dc.contributor.authorFakhruzy
dc.contributor.authorNaresworo
dc.contributor.authorFebrianto1, F
dc.contributor.authorNikmatin, Siti
dc.date.accessioned2014-03-14T04:01:53Z
dc.date.available2014-03-14T04:01:53Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.issn1829-6009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/68253
dc.description.abstractBambu Ampel (bambussa vulgaris) merupakan salah satu tumbuhan yang mengandung lignoselulosa. Pembudidayaan yang mudah dan jangka waku pertumbuhan yang singkat menggambarkan potensi bambu sebagai substitusi penggunaan serat sintetis. Proses produksi menghasilkan serat dalam ukuran nanofiber menjadi fokus dalam penelitian ini. Proses semikimia pulping dengan NaOH dilakukan untuk melunakkan serat dan memisahkan selulosa. Proses mekanik dengan disc refiner untuk fibrilasi serat (selama 4, 7, 10, 13, dan 16 kali) sehingga diketahui optimasi proses fibrilasi. Mikrofibril yang terbentuk diultrasonikasi selama 2 jam untuk mengubah mikrofibril menjadi ukuran nanofiber. Hasil ultrasonikasi terlebih dahulu dikeringkan dengan freeze dryer dan selanjutnya dianalisis menggunakan alat scanning electron microscopy (SEM) dan X-ray diffraction (XRD). Hasil analisis dengan SEM menunjukan lamanya proses mekanik mempengaruhi ukuran mikrofibril selulosa yang dihasilkan. Proses mekanik 16 kali yang telah diultrasonikasi menghasilkan mikrofibril selulosa dengan ukuran 480 nm dan kristalinitas selulosa berdasarkan JCPDS (ICDD) selulosa (C6H10O5)X memiliki struktur monokliniken
dc.language.isoid
dc.titleOPTIMASI TEKNOLOGI PRODUKSI NANOFIBER SELULOSA BAMBU AMPEL (Bambussa vulgaris)en
dc.typeBooken
dc.subject.keywordBamboo Ampel Semi- chemical pulping process, mechanical process, ultrasonic wave treatment.en


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record