Fertelisasi in vitro dan mikroinjeksi sperma tunggal sebagai teknologi alternatif koservasi satwa langka
Abstract
Konservasi satwa langka merupakan salah satu upaya melestarikan satwa asli Indonesia sebagai kekayaan keragaman hayati yang tidak dimiliki negara lain. Kematian satwa langka akan memutuskan upaya pelestarian bila kematian dianggap sebagai akhir dari suatu kehidupan. Kemajuan di bidang bioteknologi reproduksi menawarkan alternatif pemecahan masalah dengan pemanfaatan sel gamet secara optimum. Pada penelitian ini teknologi fertilisasi in vitro dan fertilisasi mikroinjeksi sperma tunggal dikembangkan dengan memanfaatkan sperma yang dikoleksi dari hewan hidup atau yang sudah mati untuk produksi embrio. Penelitian ini dilakukan sebagai suatu rangkaian penelitian yang dibagi dalam tiga tahap. Pada tahap pertama dilakukan penelitian mengenai metoda pengambilan/koleksi sel gamet (spermatozoa dan sel telur) dari hewan yang baru mati atau dari hewan hidup setelah proses bedah kasus sterilisasi (kastrasi dan ovariuhytertomy), serta evaluasi sel gamet hasil koleksi pada kondisi in vitro. Pada tahap kedua, penelitian dititik beratkan pada metode pengawetan (preservasi) testis dan reproduksi embrio secara in vitro. Metode preservasi dilakukan dengan penyimpanan sementara testis pada suhu dingin (40C).