TEKNOLOGI SEPARASI BAHAN AKTIF TEMULAWAK MENGGUNAKAN BIOPOLIMER TERMODIFlKASI BERBASIS LIMBAH PRODUKSI SAGU

View/ Open
Date
2014-03-12Author
Irawadi, Tun Tedja
Purwaningsih, Henny
Seno, Djarot Sasongko Hami
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia memiliki potensi tanaman obat herbal yang besar, namun penggunaannya masih sebagai jamu tradisional, yang secara ekonomis nilainya jauh lebih rendah dibandingkan setelah menjadi obat/produk murni. Semen tara itu, potensi biopolimer dari limbah sagu sangat berlimpah di Indonesia (-7 juta tonltahun), dan akan meningkat jika sagu telah dibudidayakan. Hasil studi awal menunjukkan bahwa biopolimer termodifikasi dari limbah sagu dapat memisahkan bahan aktif dari kunyiL Pada penelitian ini, modifikasi dilakukan menggunakan teknik grafting dan crosslinking menggunakan monomer akrilamida dan N'N-metilena-his-akrilamida sebagai crosslinker. Uji kinerja material separator dilakukan untllk pemisahan komponen aktif ekstrak kusar temulawak. Prototipe material separator dengan backbone isolat serabut ampas sagu lebih stabil terhadap pelarut organik dibandingkan prototipe (.iengan backbone dari ampas sagu. Prototipe material separator dengan hackbone isolat serabut ampas sagll mampu memisahkan ekstrak kasar temulawak dengan teknik kromatografi konvensional. Jumlah crosslinker dan rasio monomer:isolat yang memberikan pemisahan terbaik untuk ekstrak temulawak adalah 0, I g dan 50:50. Prototipe material separator yang layak diteliti Iebih lanjut adalah material separator dengan hackbone berasal dari isolat serabut ampas sagu dengan metode isolasi menggunakan HCI 3%, dilanjutkan dengan pltlping dengan NaOH 20%, kemudian delignifikasi menggunakan H20 2 5%.
Collections
- Chemistry [143]