Kandungan Radikal Bebas dalam' Feses Ibu Hamil Penderita Anemia yang Disuplementasi Formula Kombinasi Ferro Sulfat, Asam Folat, Vitamin B6 dan Vitamin B12 secara Oral
Abstract
Anemia zat besi pada perempuan hamil masih menjadi masalah penting di Indonesia dan Pemerintah Indonesia telah mengadopsi program suplementasi sesuai rekomendasi WHO. Akan tetapi sebagian besar zat Desi suplemen tidak dapat diserap dan bahkan berperan membangkitkan radikal bebas. Suplementasi zat besi yang dikombinasikan dengan asam folat, vitamin B6 dan vitamin B12 akan meningkatkan eritropoesis yang menjadi tujuan suplementasi dan sekaligus menurunkan kandungan zat besi di dalam feses. Penelitian ini bertujuan mengukur besi dan radikal bebas di dalam feses. Keberadaan zat besi dipresentasikan dalam bentuk Fe total, FeEDTA, Fe larut air, dan Fe heme. Desain penelitian bersifat kuasi eksperimen, suplementasi secara double blind yang berlangsung selama 45 hari. Sampel terdiri dari perempuan hamil trimester ke-dua dengan anemi (17=36) yang dikelompokkan secara random menjadi kelompok kontrol (17= (8) dan kelompok perlakuan (17= 18). Kelompok kontrol disuplementas(dengan zat besi yang dikombinasikan dengan asam folat, sedangkan kelompok perlakuan disuplementasi dengan zat besi dengan asamfolat, vitamin B6, dan vitamin B12. Pada akhir penelitian ukuran sampel kelompok kontrol 13 dan kelompok perlakuan 12. Total feses yang diekskresikan satu hari diambil sehari sebelum suplementasi dimulai dan sehari setelah suplementasi berakhir, demikianjuga pencatatan zat-zat gizi yang dikonsumsi dengan metode semi quantitalive food-frequency questionnaire. Hidroksil radikal diukur secara in-vitro yang diturljukkan dalam bentuk kandungan dimethyl sulfoxide. Besi total, besi terikat dengan EDTA dan besi larut air diukur dengan metoda AAS Besi heme diukur dengan heme quant assay. Tingkat kecukupan zat-zat gizi yang diperlukan untuk eritropoesis sebelum suplementasi rendah. yaitu zat besi 39,67%; asam folat 51,84%; vitamin B6 44,96%, dan vitamin BI2 16,9%. Selama suplementasi tidak ada perbedaan yang signifikan tingkat konsumsi zat-zat gizi yang diperlukan untuk eritropoesis. Kandungan hidroksil radikal sebelum suplementasi adal~h 4,475 flmol/kg-berat basah feses yang setara dengan 9,33 flmol/ g berat kering feses. Setelah suplementasi terjadi penurunan yang signifikan (p<o, 05) pada kelompokperlakuan, yaitu 23% lebih rendah daripada kelompok kontrol yang sejalan dengan penurunan semua jenis besi yang diukur. Sementara itu, berdasarkan nilai selisih rata-rata, kandungan hidroksil radikal pada kelompok perlakuan 58% lebih rendah daripada kelompok kontrol.
Collections
- Faculty of Human Ecology [214]