Show simple item record

dc.contributor.advisorCahyadi, Eko Ruddy
dc.contributor.authorYatantiko, Shinya
dc.date.accessioned2014-02-18T03:19:09Z
dc.date.available2014-02-18T03:19:09Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/67929
dc.description.abstractIndustri furnitur di Indonesia mengalami pertumbuhan cukup tinggi seiring dengan tumbuhnya kelas menengah. Prospek yang cukup baik ini mendorong pelaku usaha di industri ini untuk mengembangkan usahanya dalam skala yang lebih besar. Salah satu pelaku usaha tersebut adalah Takeshi Cook Furnitur (TCF) Furnitur. Pemilik TCF Furnitur memiliki rencana untuk mengembangkan usahanya dengan membuka cabang di tempat lain. Pemilik perusahaan berencana untuk membuka cabang di daerah Sukasari, Bogor Jawa Barat. Pemilihan lokasi diutamakan tetap berada di Kota Bogor, hal ini dikarenakan untuk memudahkan pemantauan kantor cabang. Selain itu, menurut hasil pengamatan pemilik perusahaan daerah Sukasari memiliki potensi yang bagus untuk mengembangkan usahanya. Sukasari merupakan daerah yang mudah dijangkau serta padat penduduk sehingga memudahkan bagi perusahaan untuk mencari pasar, jenis usaha bidang furnitur pun di daerah tersebut dapat dikatakan belum mewabah. komoditi furnitur dari tahun 2009 ke 2010 mengalami peningkatan sebesar 7.205.320, sedangkan dari tahun 2010 ke 2011 peningkatan terjadi sebesar 17 % yakni 2.498.327. Tujuan penelitian ini adalah : (1) Mengidentifikasi potensi dan peluang usaha furnitur berskala menengah. (2) Menyusun rencana bisnis (business plan) dilihat dari aspek finansial dan aspek non finansial. (3) Menganalisis tingkat kepekaan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada biaya dan permintaan. Berdasarkan analisis aspek non finansial yang terdiri dari aspek pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek legalitas serta aspek manajemen dan organisasi pengembangan usaha furnitur ini layak untuk dijalankan. Adapun dilihat dari analisis finansial proyek pengembangan usaha TCF Furnitur juga dinyatakan layak. hal ini ditunjukkan nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp. 263,322,409.40, Internal Rate of Return (IRR) sebesar 44%, Net Benefit Cost Ration (B/C) sebesar Rp 1.67 dan Payback Period selama 2.85 tahun. Hasil analisis switching value menunjukkan bahwa tingkat kepekaan maksimum usaha terhadap kenaikan harga bahan baku berada pada batas 27,51%. Apabila kenaikan harga bahan baku melebih 27,51% maka usaha tidak akan mendapatkan laba bila dijalankan dan. Begitupun hasil analisis switching value terhadap penurunan permintaan, berada pada batas 15,368% yang artinya apabila penurunan permintaan melebihi 15,368% maka usaha tidak akan mendapatkan laba apabila dijalankan.en
dc.language.isoid
dc.titleAnalisis Pengembangan Bisnis Pada TCF Furnitur Di Kota Bogoren


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record