Show simple item record

dc.contributor.advisorSetyaningsih, Dwi
dc.contributor.authorAryanti, Elisabeth Yan Vivi
dc.date.accessioned2014-02-06T04:37:20Z
dc.date.available2014-02-06T04:37:20Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/67741
dc.description.abstractProduksi rumput laut per tahun adalah sekitar 14 juta ton dan diperkirakan akan meningkat lebih dari 22 juta ton pada tahun 2020. Makroalga, salah satunya Gelidium latifolium yang tersebar di sepanjang perairan Indonesia, dianggap menjadi bahan baku yang menjanjikan untuk bioetanol dalam hal keberlanjutan dan konservasi lingkungan. Proses konversi bahan baku menjadi bioetanol melalui tahap pretreatment, hidrolisis asam, fermentasi, dan destilasi. Pretreatment dilakukan untuk menaikkan kadar gula pereduksi dalam bahan sehingga meningkatkan kadar etanolnya. Hasil uji proksimat dari masing-masing bahan yang direndam dengan air, direndam dengan NaOH 0.05 N, dan direndam dengan NaOH 0.1 N berturut-turut adalah kadar air 8.90%, 9.90%, dan 11.78%, kadar abu 8.74%, 9.07 %, dan 11.54%, kadar lemak 0.53%, 0.10%, dan 0.70%, kadar protein 9%, 8.73%, dan 6.45%, kadar karbohidrat 21.95%, 19.60%, dan 19.65%, kadar serat 26.49%, 28.29%, dan 27.29%, selulosa 23.03%, 24.87%, dan 37.2%, lignin 7.29%, 6.435, dan 25.29%, hemiselulosa 51.78%, 54.41%, dan 14.37%. Uji kadar etanol produk dari masing-masing bahan yang direndam dengan air, direndam dengan NaOH 0.05 N, dan direndam dengan NaOH 0.1 N berturut-turut sebesar 0.53%, 0.63%, dan 0.43%. Karakteristik bahan dan produksi etanol pretreatment basa tidak memberikan perbedaan untuk masing-masing bahan.en
dc.language.isoid
dc.titlePretreatment Basa Makroalga Gelidium Latifolium untuk Produksi Bioetanolen
dc.subject.keywordbioetanolen
dc.subject.keywordGelidium latifoliumen
dc.subject.keywordmakroalgaen
dc.subject.keywordpretreatmenten
dc.subject.keywordproksimaten


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record