Show simple item record

dc.contributor.advisorHendrayanto
dc.contributor.authorHasibuan, Muhamad Nizar Zulkarnaen
dc.date.accessioned2014-02-05T03:34:48Z
dc.date.available2014-02-05T03:34:48Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/67712
dc.description.abstractHutan alam di Indonesia telah beralih fungsi penggunaanya, salah satunya menjadi hutan tanaman.Perubahan penggunaan lahan dari hutan alam menjadi Hutan Tanaman Industri (HTI) diduga menjadi salah satu penyebab meningkatnya frekuensi kejadian banjir. Respon Daerah Aliran Sungai (DAS), dalam hal ini alih ragam hujan menjadi limpasan dipengaruhi oleh iklim dan karakteristik DAS tersebut. Penggunaan lahan merupakan karakteristik DAS yang dapat berubah akibat ulah manusia dan memberikan dampak signifikan dalam terjadinya limpasan. Penelitian ini dilakukan di Sub DAS Moa yang penggunaan lahannya telah berubah dari hutan alam menjadi hutan tanaman. Untuk menduga pengaruhpengaruh tersebut terhadap alih ragam hujan menjadi limpasan telah dikembangkan model hubungan antara iklim, karakteristik DAS dengan limpasan, yaitu dengan menggunakan model Soil and Water Assessment Tool (SWAT). Model SWAT merupakan model berskala DAS yang cocok untuk menduga dampak dari perubahan penggunaan lahan terhadap limpasan. Pendugaan debit menggunakan model SWAT dengan input curah hujan hasil pengukuran hujan di tiga stasiun hujan PT. Korintiga Hutani berhasil mendapatkan hasil yang memuaskan dengan nilai R2>0,51 dan 0,36 < NS < 0,75. Hasil simulasi menunjukan bahwa perubahan hutan alam menjadi hutan tanaman meningkatkan nilai koefisien limpasan dari 0,43 menjadi 0,63 dan menaikkan debit limpasan maksimum harian dari 55,9 m3/s menjadi 81,7 m3/s.en
dc.language.isoid
dc.titleAlih Ragam Hujan Menjadi Limpasan di Sub DAS Moa Wilayah Kerja PT Korintiga Hutani, Kalimantan Tengahen
dc.subject.keywordalih ragam hujan menjadi limpasanen


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record