Hubungan Lebar Jalur Tanam dengan Pertumbuhan Meranti Merah (Shorea leprosula Miq.) pada Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur
dc.contributor.advisor | Pamoengkas, Prijanto | |
dc.contributor.author | Mutia, Lilla | |
dc.date.accessioned | 2014-02-05T03:06:07Z | |
dc.date.available | 2014-02-05T03:06:07Z | |
dc.date.issued | 2013 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/67709 | |
dc.description.abstract | Kebutuhan kayu untuk industri semakin meningkat, seiring dengan peningkatan laju pertumbuhan penduduk. Hal tersebut berdampak terhadap semakin meningkatnya kebutuhan kayu. Peningkatan produktivitas diharapkan mampu mengimbangin kebutuhan yang ada tanpa merusak ekosistem hutan alam itu sendiri. Salah satu sistem silvikultur yang sesuai diterapkan di hutan alam yaitu sistem silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur (TPTJ) dengan jenis tanaman yang ditanam yaitu meranti merah (Shorea leprosula Miq). Salah satu upaya untuk meningkatkan produktifitas yang ada adalah dengan mengetahui lebar jalur tanam yang sesuai agar S. leprosula tersebut dapat tumbuh secara optimum. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa ada hubungan antara lebar jalur tanam dengan peningkatan diameter dan tinggi tanaman. Lebar jalur tanam yang optimum untuk pertumbuhan S. leprosula adalah pada lebar jalur 6 m. | en |
dc.language.iso | id | |
dc.title | Hubungan Lebar Jalur Tanam dengan Pertumbuhan Meranti Merah (Shorea leprosula Miq.) pada Sistem Silvikultur Tebang Pilih Tanam Jalur | en |
dc.subject.keyword | lebar jalur tanam | en |
dc.subject.keyword | produktivitas | en |
dc.subject.keyword | Shorea leprosula | en |
dc.subject.keyword | TPTJ | en |
Files in this item
This item appears in the following Collection(s)
-
UT - Silviculture [1361]