View Item 
      •   IPB Repository
      • Research and Community Empowerment
      • Competitive Grant (Hibah Bersaing)
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Research and Community Empowerment
      • Competitive Grant (Hibah Bersaing)
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Pelestarian Plasma Nutfah dalam Pembentukan Bank Genom melalui Optimalisasi Sistem Reproduksi dan Aplikasi Teknologi Reproduksi Bantuan pada Domba Garut

      Thumbnail
      View/Open
      Abstract (34.37Kb)
      Abstract (27Kb)
      Date
      2007
      Author
      Boediono, Arief
      Setiadi, Mohamad Agus
      Agungpriyono, Srihadi
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Upaya pelestarian dan budidaya domba Garut dapat didekati dengan introduksi bioteknologi reproduksi berupa inseminasi buatan (IB), produksi embrio secara in vitro, transfer embrio (TE), serta aplikasi teknologi terkait. Penelitian ini dilakukan dalam suatu rangkaian penelitian: 1) morfologi dan perkembangan ovarium dan testis domba, 2) pembekuan spermatozoa, 3) preservasi testis dan epididymis, 4) kajian aglutinasi spermatozoa, 5) produksi embrio in vitro, 6) pengeringbekuan spermatozoa, 7) fertilisasi oosit melalui teknik mikro fertilisasi (ICSI) dengan spermatozoa hasil pengeringbekuan, serta 8) transplantasi ovarium domba Garut pada uterus kelinci. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ovarium kanan dan kiri memiliki aktifitas yang relatif sama, perkembangan folikel dan oosit terjadi pada berbagai status ovarium domba. Tahapan spermatogenesis digolongkan dalam delapan tahap (sekitar 47 hari). Pada proses pembekuan semen, penambahan trehalosa 0,2% merupakan dosis optimal. Spermatozoa motil masih dapat ditemukan sampai hari ke-12 (dari jaringan cauda epididymis) dan hari ke-10 (dari jaringan ductus deferens) setelah penyimpanan pada suhu 4oC. Tingkat aglutinasi terendah ditemukan pada spermatozoa asal cauda epidiymis. Sebaran protein dengan intensitas tertinggi pada kisaran 25-40 kDa ditemukan pada epididymis. Produksi embrio domba in vitro dapat dilakukan dengan memanfaatkan oosit yang berasal dari pasangan ovarium dengan berbagai macam status reproduksi. Persentase tertinggi integritas DNA spermatozoa domba hasil pengeringbekuan diperoleh pada perlakuan penambahan ethylene glycol-bis [beta-aminoethyl ether]-N,N,N’,N’-tetraacetic acid (EGTA). Spermatozoa hasil pengeringbekuan dengan penambahan EGTA mampu mendukung pembentukan dua pronuclei setelah fertilisasi mikro (ICSI). Ovarium domba dapat bertahan hidup sampai 9 hari setelah ditransplantasikan pada kelinci bunting semu 1 dan 7 hari.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/6767
      Collections
      • Competitive Grant (Hibah Bersaing) [295]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository