dc.description.abstract | Semut (Hymenoptera: Formicidae) merupakan salah satu kelompok serangga eusosial yang bersifat kosmopolitan. Semut memiliki jumlah keragaman dan kelimpahan jenis yang tinggi (Holldobler & Wilson 1990). Penelitian Agosti et al. (2000) menyatakan bahwa semut dapat berfungsi sebagai bioindikator terhadap perubahan lingkungan. Hal tersebut karena semut mudah dikoleksi, biomassa dominan, taksonomi relatif maju, dan kondisi hidup yang sensitif pada perubahan lingkungan. Selain itu, semut juga digunakan sebagai biomonitoring untuk tujuan konservasi dan pengelolaan kawasan. Keragaman semut di wilayah tropis dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu ketersediaan makanan, tempat membuat sarang, predasi, struktur dan komposisi tanaman serta topografi (Wilson 1958; Bestelmeyer & Wiens 1996; Vasconcelos 1999). Keragaman dan kelimpahan semut akan mengalami penurunan berdasarkan ketinggian yaitu dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi. Penurunan keragaman dan kelimpahan semut tersebut dipengaruhi oleh faktor mikroiklim yaitu temperatur dan kelembaban (Noor 2008). | en |