View Item 
      •   IPB Repository
      • Research and Community Empowerment
      • Competitive Grant (Hibah Bersaing)
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Research and Community Empowerment
      • Competitive Grant (Hibah Bersaing)
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Penilaian kayu hilang pada tegakan acacia mangium willd (cull factor assessment on acacia mangium willd stand)

      Thumbnail
      View/Open
      Abstract (24.5Kb)
      Abstract (127.5Kb)
      Date
      2005
      Author
      Nuhamara, Simon Taka
      Hadi, Soetrisno
      Kusmana, Cecep
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Penilaian kayuhilang telah dilakukan pada tegakan A.mangium di BKPH Parung Panjang, KPH Bogor untuk mendapatkan fakta tentang besar kayuhilang (‘cull factor’) akibat perkembangan penyakit lapuk kayu. Fakta ini penting untuk penentuan daur patologis tegakan yang diharapkan diarahkan untuk kualitas kayu pertukangan dan/atau kayu konstruksi, dengan asumsi tegakan telah mendapat perlakuan pemeliharaan yang memadai. Penilaian kerusakan hutan dilakukan dengan metode FHM di duabelas umur tanam. Penilaian besar kayuhilang mengikuti metode Bakshi . Pada setiap umur tanam dibuat dua plot dan pada setiap plot ditebang tiga pohon dengan kriteria sehat, sedang dan terparah. Khusus pada daur tebang (delapan ) tahun jumlah pohon yang dinilai sebanyak-banyaknya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa T. cucumeris(fungi opurtunis), Xyleborus fornicatus dan X.volvulus (serangga hama) berperan sebagai ‘inciting factor’ ; Trametes gibbosa dan Fomes connatus berperan sebagai ‘contributing factors’. Daur patologis tegakan A. .mangium di BKPH Parung Panjang diusulkan dapat lebih dari delapan tahun seperti yang selama ini dipraktekkan Perhutani. Perpanjangan daur tebang lebih dari delapan tahun merupakan terobosan cerdas dan berani dalam rangka meningkatkan kualitas kayu untuk tujuan khusus (pertukangan dan/atau konstruksi) dan pada saat yang sama mengurangi tekanan pada ekosistem akibat kecendrungan memperpendek daur tebang seperti disinyalir belakngan ini. Hal ini menjadi niscaya di BKPH Parung Panjang oleh karena semakin nyata kemajuan program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM).
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/6575
      Collections
      • Competitive Grant (Hibah Bersaing) [295]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository