dc.description.abstract | Tujuan umum studi ini adalah menguraikan ku antifikis emisi metana dan non-metana yang dihasilkan dari budidaya padi di sawah dan membuat justifikasi teriadinya polusi. Secara lebih spesifik, pembahasan dalam artikel ini meliputi perhitungan emisi dari budidaya padi sejak tahap penyiapan lahan hingga kegiatan panen. Metana telah dikenal sebagai satah satu gas rumah kaca (GRK) sedangkan komponen non-metana yang dicakup dalam tulisan ini adalah komponen gas yang termasuk dalam paramater kualitas udara ambien dan dihasilkan dari konsumsi pupuk serta pembakaran bahan bakar minvak (BBM)dalam budidaya padi secara mekanis. Uraian kuantitatif ini didasarkan pada konsumsi BBM dalam setiap tehapan budidaya padi,yaitu penyiapan lahan, penanaman,input pupuk dan pemanenan.Referensi faktor emisi yang dijadikan pedoman dalam perhitungan kuantitas emisi adalah angka faktor emisi yang ditetapkan oleh US-EPA (United States - Environment Protection Agency).Justifikasi potensi terjadinya polusi dalam udara ambien yang diakibatkan oleh kegiatan budidaya padi didasarkan pada baku mutu kualitas udara ambien yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah No.41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa secara umum kegiatan budidaya padi akan menghasilkan emisi metana (CH4), karbon mono-oksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksda (NO2), serta partikulat (PM) yang dalam batas-batas tertentu belum terlalu membahayakan lingkungan | en |